Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpusnas dan ANRI Bangun Budaya Literasi Kebencanaan

Kompas.com - 23/10/2021, 11:16 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Sebagai salah satu negara di dunia yang rawan bencana, Indonesia harus siap menghadapi risiko bencana. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun budaya literasi tentang kebencanaan.

Untuk itu, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) memberikan dukungan kepada Arsip Nasional R.I. (ANRI) membangun Pusat Studi Arsip Kebencanaan di Aceh. Pusat studi ini dibangun untuk memberikan sarana edukasi bagi masyarakat terkait literasi kebencanaan.

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan, kehadiran Pusat Studi Arsip Kebencanaan mendorong berbagai pihak menyiapkan referensi pengetahuan terkait bencana.

Selain itu, sebagai jalan menjelaskan kepada masyarakat tentang potensi bencana yang bisa menjadi pembelajaran bagi dunia.

“Di Perpustakaan Nasional banyak sekali naskah yang menjelaskan tentang kebencanaan ini. Yang paling penting bagaimana masyarakat dapat mendapatkan pelajaran serta edukasi tentang gejala bencana alam, khususnya,” ungkap Syarif Bando dalam seminar nasional "Menuju Pusat Studi Arsip Kebencanaan Dunia" yang diselenggarakan secara hybrid (22/10/2021).

Bahan pustaka terkait kebencanaan yang dimiliki Perpusnas terdiri dari beragam koleksi, seperti manuskrip, buku langka, buku elektronik, artikel, dan surat kabar.

Dia menyebutkan, beberapa di antaranya adalah naskah Bugis (Kutika), naskah Melayu, naskah Jawa (Palilindon, Pararaton, Babad Momana dan Sengkala) yang berisi cerita bencana di masa lalu.

Lebih lanjut, Syarif Bando menuturkan hal yang paling utama dalam menyadarkan masyarakat tentang kesadaran bencana adalah dengan menulis atau membukukan setiap kejadian terkait bencana.

“Penulisan terus dilakukan dari gejala-gejala alam yang terjadi sehingga menambah banyak referensi. Karena masih sulit menemui buku-buku yang memang berkualitas di bidang itu," jelas Syarif Bando.

Baca juga: PTM Terbatas Perlu Disertai Mitigasi Risiko Penularan Covid-19

"Secara itu berkaitan dengan kemampuan bangsa kita untuk mempersiapkan peralatan terkait pengendalian berbagai bencana yang mungkin timbul,” jelasnya.

Sebelumnya pada Kamis (21/10/2021), Kepala Perpusnas, Kepala ANRI Imam Gunarto, dan Plt. Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana meresmikan Pusat Studi Arsip Kebencanaan.

Kepala ANRI menjelaskan, peresmian dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak yakni Perpusnas, BKN, Universitas Syiah Kuala (USK), serta Pemerintah Daerah Aceh agar hal ini menjadi tanggung jawab bersama.

“Arsipnya sudah ada, sumbernya sudah ada, dukungan politik sudah ada, biaya sudah ada, peralatan sudah ada, gedung sudah ada. Selanjutnya apa? Yaitu untuk membangun kesadaran bersama di seluruh dunia,” tegas Imam.

Dia berharap hadirnya pusat studi akan memberikan dampak kepada sektor sosial dan pariwisata, karena banyak orang yang datang untuk belajar tentang kebencanaan.

“Karena kita bangsa yang mudah lupa, pusat studi ini merupakan suatu upaya memperpanjang ingatan kita tentang kebencanaan,” katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com