Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Growth Center
Powered by Kompas Gramedia

Sebagai bagian dari KOMPAS GRAMEDIA, Growth Center adalah ekosistem solusi yang memfasilitasi pertumbuhan organisasi dan individu untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka. Growth Center hadir untuk menjadi teman bertumbuh dalam mempercepat pertumbuhan dan transformasi melalui solusi sumber daya manusia berbasis teknologi yang teruji secara saintifik berdampak.

Kami meningkatkan pertumbuhan para individu melalui proses siklus yang berkelanjutan dari menemukan jati diri (discovery) hingga menyediakan pengembangan (development) yang diperlukan. Semua ini hadir dalam produk kami, Kognisi Discovery dan Kognisi Development untuk memfasilitasi individu untuk mengenal dirinya sendiri dan berkembang sesuai dengan keunikan (idiosyncrasy) mereka.

Silakan kunjungi situs kami www.growthcenter.id dan info kolaborasi lebih lanjut bisa kirim surel ke info@growthcenter.id.

 

Growth Mindset dan Hubungannya dalam Mengembangkan Karier

Kompas.com - 06/10/2021, 16:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Satu-satunya hal yang konsisten terjadi dalam kehidupan adalah perubahan. Sadarkah kamu bahwa dunia terus berubah? Bahkan setiap harinya, banyak hal terjadi menggantikan hal-hal lain sebelumnya.

Kondisi yang terus berubah-ubah ini disebut dengan VUCA atau volatility (tidak menentu), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleksitas), dan ambiguity (ambiguitas).

Padahal, sebutan itu merupakan sebutan yang digunakan oleh militer Amerika Serikat untuk menggambarkan situasi setelah perang dingin. Tetapi, istilah itu lebih relevan dengan keadaan saat ini.

Pesatnya perkembangan industri dan teknologi menjadi penyebab dari banyaknya perubahan dalam aspek kehidupan, termasuk karier.

World Economic Forum mengeluarkan sebuah laporan di tahun 2020 yang menyatakan terdapat dua kekuatan besar (twin forces) pada perubahan yang terjadi saat ini, yakni revolusi industri 4.0 dan pandemi Covid-19.

Revolusi industri 4.0 sendiri menitikberatkan penggabungan antara aspek industri (terutama di bagian produksi) dengan teknologi digital dan internet. Sehingga, pekerjaan-pekerjaan manusia akan semakin mudah untuk dilakukan.

Sedangkan Covid-19 menjadi ajang di mana manusia akhirnya harus memulai tatanan kehidupan baru yang berdasarkan pada aspek kesehatan.

Kedua faktor tersebut sama-sama memaksa kita untuk mengubah cara kerja kerja. Misalnya saja, di Amerika Serikat, hanya tiga persen pekerja yang melakukan remote work.

Angka ini melonjak signifikan setelah satu tahun pandemi Covid-19 terjadi, yakni 42 persen. Sudah banyak perusahaan menerapkan work from home untuk karyawan-karyawannya.

Baca juga: Meningkatkan Kegigihan dengan Growth Mindset

 

Kemudian, berkat revolusi industri 4.0, diperkirakan 85 juta pekerjaan akan hilang di tahun 2025 karena pekerjaan-pekerjaan manusia yang dapat dilakukan oleh teknologi dan mesin, tetapi, akan ada 97 juta pekerjaan baru akan muncul.

Pekerjaan-pekerjaan baru ini tentunya memiliki hubungan dengan pengoperasian teknologi.

Kemajuan teknologi memunculkan kemampuan-kemampuan dasar baru yang saling berkorelasi dengan penggunaan teknologi dan jalannya algoritma.

Diperkirakan dalam lima tahun kedepan, setidaknya 50 persen kemampuan teknik menjadi ketinggalan zaman dan tidak relevan lagi karena dalam hitungan tahun itu.

Bahkan, dalam dua setengah tahun, kemampuan di bidang teknologi sudah tidak relevan perubahan pesat yang selalu terjadi dalam bidang ini.

Kita, sebagai manusia yang berada dalam perubahan itu, memiliki dua pilihan. Pilihan pertama adalah kita menganggap bahwa perubahan ini hanya bersifat sementara dan karena sifatnya yang sementara, kita diam saja, menunggu hingga situasi menjadi normal seperti sedia kala.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com