Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Massa Punya Andil dalam Bangun Pendidikan Indonesia

Kompas.com - 30/09/2021, 12:46 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Wartawan Senior, Frans Sudiarsis menyatakan, media massa bisa turut andil dalam membangun pendidikan Indonesia.

Asalkan, porsi isu pendidikan bisa lebih bersaing dengan pemberitaan politik, ekonomi, dan olahraga.

Baca juga: Porsi Isu Pendidikan Masih Kurang Diberitakan Media Massa

Saat ini, kata dia, isu pemberitaan pendidikan memiliki porsi yang kecil, bila dibanding politik, ekonomi, dan olahraga.

Agar porsi pemberitaan pendidikan lebih besar di media massa, maka harus memiliki pengetahuan yang baik terkait persoalan pendidikan yang akan diliput.

"Jadi untuk mengarusutamakan pendidikan, maka individu jurnalisme harus memiliki pengetahuan yang baik terkait pendidikan yang diliput. Itu agar berita pendidikan menarik," ucap dia dalam acara program Fellowship Jurnalisme Pendidikan (FJP) Gelombang III, seperti diberitakan Kamis (30/9/2021).

Untuk mengarusutamakan isu pendidikan, sebut dia, tentunya memiliki tantangan yang besar.

Yakni, bagaimana cara melaporkan soal pendidikan agar menarik perhatian banyak orang dan mampu memahami masalah secara tepat dengan bahasa yang sederhana.

"Jadi kedua itu, bisa menarik perhatian banyak orang dan bisa membuat banyak orang paham dengan bahasa yang kita gunakan, semakin sederhana semakin baik," jelas Frans.

Apalagi, media massa merupakan pilar keempat di republik ini.

"Jadi jurnalisme atau media massa selalu berkaitan dengan urusan publik. Ini yang menjadi kesadaran eksistensial sebagai jurnalis," tegas pria kelahiran Flores ini.

Senada dengan Frans, Wartawan Senior, Haryo Prasetyo menyatakan memang isu pendidikan masih kurang diberitakan media massa hingga saat ini.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Serukan Semua Perguruan Tinggi Buka PTM

"Selama bertahun-tahun menemukan fakta, isu-isu yang mendapat arus paling utama bukan isu pendidikan. Isu pendidikan kurang dibanding politik, ekonomi, dan olahraga," tegas dia.

Dia mengaku, porsi isu pemberitaan pendidikan di media cetak harus berbagi dengan informasi kota, nusantara hingga internasional.

Sedangkan isu berita politik, ekonomi, dan olahraga menempati halaman-halaman utama di media cetak.

"Di media online dan televisi, pemberitaan isu pendidikan belum mendapatkan tempat. Kejadian ini sudah lama terjadi sampai saat ini," terang Haryo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com