Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen dan Mahasiswa Ini Mulai Berdamai dengan Pandemi

Kompas.com - 03/08/2021, 14:54 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Selama lebih dari satu tahun, pembelajaran khususnya di pendidikan tinggi digelar secara daring (online).

Meski sempat mengalami kendala, tetapi kuliah daring bisa berjalan dengan lancar. Bahkan di tahun akademik yang baru nanti, kuliah masih gelar secara daring.

Berdasarkan penuturan salah satu dosen dan mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta (UPN Jogja), kuliah daring adalah cara terbaik agar pendidikan tetap berjalan di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Jadi Konsultan PR, 5 Skill Ini Perlu Disiapkan Lulusan Prodi Humas

Menurut Dosen Prodi Hubungan Masyarakat UPN Jogja, M. Edy Susilo, M.Si., sejak pandemi Covid, pembelajarannya digelar secara daring.

"Awalnya kuliah online itu seperti dipaksa oleh keadaan, atau tidak sesuai rencana. Tetapi ya mau bagaimana lagi, kuliah daring adalah jalan satu-satunya yang terbaik," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (3/8/2021).

Selain itu, di UPN Jogja memiliki sistem pembelajaran daring yakni e-Learning UPNVY bernama Spada Wimaya.

Di situ, dosen dan mahasiswa bisa berinteraksi dalam video conference, termasuk unggah materi kuliah, dan lain-lain.

Hanya saja, selain menggunakan sistem itu, pihaknya juga melengkapi dengan aplikasi lain seperti zoom meeting atau google meet.

"Jika tidak pakai sistem Spada Wimaya, kami juga biasa menggunakan zoom atau google meet. Semua sama bagusnya," kata Edy.

Kendati demikian, menurutnya kuliah online kurang efektif. Interaksi antara dosen dan mahasiswa tidak maksimal.

Bahkan banyak dijumpai kendala saat kelas daring. Misalnya saja mahasiswa tidak menyalakan kamera, sinyal jelek, atau hilang secara tiba-tiba.

Baca juga: Jalani Proses Akreditasi, Prodi Humas UPN Jogja Diberi Rekomendasi Ini

Untuk mengetahui mahasiswa paham atau tidak materi yang disampaikan saat kelas virtual, Edy sering memberikan tugas atau kuis pada mahasiswanya.

"Ini adalah solusi agar tahu mahasiswa saya paham materinya atau tidak. Meski beban tugas mereka tambah banyak, tetapi saya berharap materi bisa benar-benar diserap para mahasiswa," tuturnya.

Kendala lain yakni terkait praktikum. Ini karena praktikum mengharuskan mahasiswa berinteraksi dengan klien atau orang luar.

Meski dilema dengan kondisi kasus Covid, tetapi dia juga berusaha memberikan solusi pada mahasiswanya agar semua bisa dilakukan secara daring.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com