Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Unair: Lakukan Optimalisasi PPKM Jelang Idul Adha, Ini Alasannya

Kompas.com - 14/07/2021, 19:36 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Budaya mudik sudah biasa dilakukan masyarakat Indonesia saat hari besar keagamaan, seperti saat Idul Fitri atau Idul Adha.

Tahun ini, Idul Adha jatuh pada tanggal 20 Juli. Namun angka kasus positif Covid-19 terus melonjak hingga pemerintah mengeluarkan kebijakan agar tidak memperparah kondisi saat ini.

Pakar kebijakan publik Universitas Airlangga (Unair) Gitadi Tegas Supramudyo menyarankan adanya optimalisasi dari kebijakan yang diterapkan pemerintah saat ini.

Dalam kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali sudah terdapat aturan pembatasan yang mengurangi mobilitas masyarakat.

Baca juga: Mahasiswa, Ini 4 Tips Mendapat Tempat Magang Impian ala Ditjen Dikti

Perlu kerja sama dengan komunitas kecil

"Yang dibutuhkan dalam konteks Idul Adha adalah mengoptimalkan implementasi dari kebijakan dan aturan-aturan PPKM mikro," kata Gitadi Tegas seperti dikutip dari laman Unair, Rabu (14/7/2021).

Dia menjelaskan, perlu adanya keterlibatan komunitas yang lebih kecil dalam menerapkan kebijakan pemerintah.

Menurut dia, perlu pembenahan untuk menurunkan implementasi dari sekedar kebijakan besar yang abstrak, menjadi tingkat yang lebih kecil.

Misalnya di tingkatan komunitas-komunitas lebih kecil seperti RT/RW, kampus, kantor, dan institusi.

Baca juga: United Tractors Buka Lowongan Kerja Lulusan S1, Daftar di Sini

Dosen Fisip Unair ini memberi contoh, seseorang yang hendak atau sudah mudik, komunitas kecil yang akrab akan mengingatkan agar tidak mudik. Atau melakukan isolasi mandiri setelah melakukan perjalanan mudik.

"Selain itu, untuk mengurangi mobilitas melalui penutupan jalur-jalur kecil, dibutuhkan kerja sama dari komunitas lokal," imbuhnya.

Baca juga: Mahasiswa UI Bikin Buku Pop-Up Mitigasi Bencana untuk Siswa PAUD

Antisipasi pemudik saat Idul Adha

Sejauh ini pemerintah telah berusaha mengurangi mobilitas masyarakat. Pengajar Departemen Administrasi Publik ini menambahkan, agar pemerintah tetap mengantisipasi adanya masyarakat yang lolos untuk mudik saat Idul Adha mendatang.

"Berkaca pada pengalaman sebelumnya, pasti ada yang lolos karena tidak mungkin menutup semua jalan. Sehingga dibutuhkan antisipasi dalam hal ini," tegasnya.

Dia menerangkan, kemungkinan pencegahan penularan virus corona di tempat tujuan dapat melalui adanya lokasi pemberhentian yang diawasi oleh satgas.

"Ada baiknya di tempat tujuan mudik disediakan swab antigen, PCR, atau tempat isolasi yang sekiranya relatif masih bisa dijalankan untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19," tegasnya.

Baca juga: UM Surabaya Sediakan Beasiswa Kader Ulama Muda dan Influencer

Dia menekankan, kesadaran masyarakat dan rasa saling menjaga di komunitas-komunitas kecil menjadi salah satu faktor penentu.

Hal ini bertujuan agar momen Idul Adha mendatang tidak menjadi momen kenaikan penyebaran virus corona di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com