KOMPAS.com - Bagi mahasiswa di Yogyakarta tentu sudah akrab dengan keberadaan Pasar Minggu atau yang dikenal dengan sebutan Sunday Moring (Sunmor).
Sunmor biasanya diadakan di seputaran Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) setiap Minggu pagi.
Namun selama pandemi Covid-19, pihak UGM meniadakan kegiatan tersebut karena risiko penularan virus corona yang bisa terjadi dengan adanya kerumunan.
Pasar menjadi tempat yang cukup berisiko menyebarkan virus corona karena adanya kerumunan dengan adanya aktivitas jual beli di dalamnya.
Baca juga: Pengamat Itera Temukan Hal Unik Ini Saat Gerhana Bulan Total
Melihat kondisi tersebut Universitas Gadjah Mada memutuskan untuk belum membuka kembali aktivitas jual beli di Pasar Minggu atau yang dikenal dengan Sunday Moring (Sunmor) yang biasanya digelar di sekitar kawasan kampus guna mencegah risiko penyebaran Covid-19.
Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani, menerangkan, kebijakan ini diambil mengingat kondisi penyebaran Covid-19 yang masih cukup tinggi di wilayah Sleman, DIY.
Bahkan, Satgas Covid-19 mencatat Sleman menjadi salah satu dari tujuh kabupaten/kota di Indonesia yang hingga kini masih berzona merah dan didorong segera melakukan perbaikan dalam penanganan Covid-19.
"Memperhatikan kasus penularan Covid-19 yang masih terus terjadi maka demi keamanan dan keselamatan bersama maka untuk saat ini aktivitas jual beli di Sunday Morning belum diizinkan untuk dibuka kembali," urai Iva seperti dikutip dari laman ugm.ac.id, Sabtu (29/5/2021).
Baca juga: YouTuber Harus Tahu, 2 PTN Ini Punya Jalur Khusus buat Kamu
Sementara Sekdir Direktorat Aset UGM, Edi Prasetyo menjelaskan, kebijakan tersebut disampaikan sekaligus menanggapai surat yang dilayangkan Perkumpulan Pedagang Sunday Morning tanggal 20 Mei 2021 silam.
Dalam surat tersebut disampaikan permohonan untuk mengaktifkan kembali Sunmor pada tanggal 23 Mei dan atau 30 Mei 2021 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.
Merespons permohonan tersebut, UGM telah menyampaikan surat balasan tertanggal 25 Mei 2021.
Melalui surat tersebut UGM belum memberikan izin pembukaan kembali Sunmor karena laju penyebaran Covid-19 di Sleman masih tinggi.
"Harapannya keputusan ini bisa dimaklumi dan diterima oleh para pedagang di Sunmor sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus corona yang berpeluang terjadi melalui kerumunan saat aktivitas jual beli di Sunmor," tuturnya.
Baca juga: Sekolah Wajib Beri Opsi Tatap Muka, Pilihan Ada di Tangan Orangtua
Seperti diketahui kerumunan warga termasuk saat melakukan aktivitas jual beli di pasar menjadi tempat yang rawan terjadinya penyebaran virus corona bahkan berpotensi memunculkan klaster baru Covid-19.
Sejumlah pasar tradisional di tanah air pun telah menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Ratusan pedagang di berbagai daerah dinyatakan terinfeksi virus corona.
Dari Jakarta saja misalnya, data Satgas Covid-19 menunjukkan ada sebanyak 107 klaster pasar.
Baca juga: Seperti Ini Prospek Kerja Lulusan Sarjana Terapan Rumpun Saintek
Klaster pasar pun juga banyak bermunculan dari sejumlah pasar tradisional di wilayah DIY, termasuk Sleman.
Inilah informasi terkait kebijakan UGM yang masih meniadakan Sunmor karena risiko penyebaran Covid-19 yang bisa saja terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.