Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Rektor Bagikan Strategi Kuliah Daring agar Lebih Bermakna

Kompas.com - 26/02/2021, 15:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hampir satu tahun, pandemi Covid-19 menyerang masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Tidak cuma melumpuhkan kondisi fisik masyarakat, namun ekonomi dan pendidikan juga hampir lumpuh akibat pandemi.

Mencegah dampak besar dari pandemi, sejumlah rektor yang tergabung di Forum Rektor Indonesia (FRI) dan Nationwide University Network in Indonesia (NUNI) mencoba mengupas apa saja kiat para rektor terus melaksanakan kegiatan kampus di tengah pandemi.

Pasalnya, kegiatan kemahasiswaan dan para dosen sebetulnya tidak berkutat di proses mengajar dan belajar secara daring. Aktivitas keorganisasian, perlombaan, penelitian, juga bagian dari kegiatan kampus.

Baca juga: Universitas Pertahanan RI Buka Pendaftaran S1, Bebas Biaya Pendidikan

Melalui webinar "Pendidikan Tinggi di Indonesia menghadapi Pandemi: Strategi Efektivitas Pembelajaran Daring" yang diselenggarakan Binus University, empat orang rektor menceritakan pengalamannya menyusun kebijakan selama pandemi.

Seperti yang pertama, Rektor Universitas Padjajaran Prof. Rina Indriastuti yang menyebut ada tiga tahap pembelajaran daring selama pandemi seperti berikut:

1. Pembelajaran daring dan riset selama pandemi yang dibuktikan dengan kegiatan mengajar dan pelaksanaan Kampus Merdeka yang aktif.

2. Pembelajaran daring selama pandemi melalui experience learning, menerapkan prokes di laboratorium dan hibah riset yang terus berlangsung.

3.Strategi pembelajaran hybrid setelah pandemi dengan terus mengupdate kurikulum, pembentukan karakter dan blended learning

Baca juga: Mahasiswa Dapat Rp 9 Juta Per Semester, Ini Cara Daftar KJMU 2021

Sehingga, bisa tercipta Indikator mahasiswa agar senang melakukan pembelajaran jarak jauh.

“Dulu waktu kita di kelas, sebelum pandemi kita bisa menciptakan engaging dengan mahasiswa secara mudah karena kita langsung tatap muka. Sekarang dengan online bagaimana caranya juga ada engagement antara dosen dan mahasiswa,”

Ia menyebut perlunya mencermati hasil asesmen dalam mengukur ketercapaian pembelajaran di setiap sesi. Sehingga, belajar daring bukan hanya sekadar mereka menjawab ujian, tetapi ada hal-hal lain yang barangkali secara terstruktur itu bisa direncanakan dosen.

Sementara, pengalaman kedua dijelaskan oleh Rektor Universitas Hasanudin Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu. Begitu pandemi mulai merebak, ia memutuskan kampus ditutup dan pembelajaran daring dimulai.

"Awalnya terasa terpaksa. Namun diupayakan untuk bisa dijalankan hingga terbiasa dan menjadi budaya saat ini," kata dia.

Baca juga: Ini Alur Pendaftaran Kampus Mengajar untuk Mahasiswa Tahun 2021

Dwia Aries mengatakan selama pandemi hampir semua civitas academica semakin kreatif mengembangkan inovasi belajar daring. "Dosen terus didorong kreatif dalam melaksanakan pratikum daring," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com