Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2020, 11:47 WIB
Dian Ihsan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mendikbud Nadiem Makarim mengaku peringatan Hari Guru Nasional (HGN) di tahun 2020 sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Di tahun ini, peringatannya dalam situasi pandemi Covid-19.

"Peringatan Hari Guru di tahun ini berbeda, sistem pendidikan di mana saja, di seluruh dunia, terkena dampak langsung. Seolah-oleh pun sementara sekolah harus ditutup," ungkap Nadiem saat sambutan upacara Hari Guru Nasional dari Gedung Kemendikbud yang disiarkan secara daring, Rabu (25/11/2020).

Baca juga: Mendikbud Nadiem Makarim: Boleh Belajar Tatap Muka, tapi Tidak Wajib

Akibat pandemi Covid-19 pula, kata Nadiem, jutaan guru dituntut untuk bisa melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah. Hal ini dilakukan agar bisa menjaga diri dari potensi terkena sekaligus memutus rantai penularan Covid-19.

Sebagai manusia biasa, bilang dia, situasi sulit ini kadang kala membuat banyak orang merasa tidak nyaman dan tidak berdaya. Ada pilihan untuk menyerah, ada opsi untuk mengeluh. Namun, negeri ini harus memilih terus bangkit dan berjuang.

"Itu karena keyakinan bahwa kita tetap bisa mengupayakan keberlanjutan pembelajaran bagi murid-murid yang kita cintai walaupun dengan segala kerhormatan," jelas dia.

Nadiem percaya, bahwa selalu ada hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi. Banyak pemangku kepentingan di bidang pendidikan bahu-membahu, bergotong royong, mengatasi kompleksitas situasi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.

Bahkan, lanjut dia, orangtua begitu aktif terlihat mendampingi anaknya saat belajar dari rumah. Ayah dan ibu bahu-membahu memberikan motivasi, menemani belajar, bahkan turut pula menjadi guru bagi anak-anaknya.

Selain itu, kata dia, jutaan guru Indonesia turut seta dalam ribuan webinar dan pelatihan daring. Guru-guru Indonesia giat dan aktif mencari solusi terbaik demi berlangsungnya pembelajaran di masa pandemi.

"Sikap-sikap positif ini, semangat pantang menyerah dan gotong-royong adalah sebuah keteladanan untuk anak-anak kita, murid-murid kita, para penerus bangsa," ungkap Nadiem.

Dia berharap seluruh siswa, guru, dan orangtua menjadikan situasi pandemi ini sebagai laboraturium bersama untuk menempa mental pantang menyerah dan mengembangkan budaya inovasi. Nadiem juga mengajak semua pihak melanjutkan kolaborasi yang telah terbentuk.

Baca juga: Seleksi Guru PPPK, Mendikbud: Upaya agar Guru Honorer Dapat Gaji Layak

"Pandemi telah memberikan kita mmomentum dan pelajaran berharga untuk mengakselerasi penataan ulang sistem pendidikan untuk melakukan lompatan dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk Indonesia maju," pungkas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com