Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersama Luas Birus Utama, UI Kembangkan Bisnis Hand Sanitizer

Kompas.com - 07/09/2020, 21:23 WIB
Dian Ihsan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Universitas Indonesia (UI) merangkul PT Luas Birus Utama (Starborn Chemical) dalam mengembangkan bisnis hand sanitizer dan disinfektan dengan merek dagang "Starclean".

Kerjasama ini resmi dilakukan setelah penandatanganan kedua belah pihak. Dari pihak UI dilakukan Direktur PT Usaha Indonesia (UI Corpora) Syahnan Poerba, sedangkan dari Luas Birus Utama diwakilkan Yamin Achmad Nurdiyaman, Direktur perusahaan.

Penandatangan ini juga disaksikan oleh Kepala Badan Kerjasama, Ventura, dan Digital UI Dedi Priadi.

Dedi menyatakan, kerja sama ini diharapkan bisa menjadi awal agar UI Copora (unit usaha UI) bisa lebih berkembang pesat.

Baca juga: Ini Saran Akademisi Unhas Terkait Penggunaan Hand Sanitizer dan Disinfektan

"Jadi bisa lebih berkembang seperti unit usaha-unit usaha kampus lain yang telah berkembang sebelumnya," ungkap Dedi seperti melansir laman Universitas Indonesia, Senin (7/9/2020).

Dedi mengaku, UI dalam kerjasama ini melalui Pusat Riset Virologi dan Kanker Patobiologi (PRVKP) Fakultas Kedokteran UI akan menguji ketat pada cairan hand sanitizer dan disinfektan Starclean.

Tujuannya, agar bisa melihat tingkat efektifitasnya terhadap virus Covid-19 dibandingkan dengan cairan lain yang beredar di pasaran.

Kerjasama peroleh hasil jual buat UI

Selain itu, lanjutnya, kerjasama akan mencakup proses pemasaran yang akan dilakukan UI terhadap produk-produk Starclean. Lewat proses pemasaran cairan hand sanitizer, UI akan memperoleh 10 persen sampai 27,5 persen dari harga jual setiap unit cairan terjual.

"Sementara dari pemasaran disinfektan jenazah, UI akan mendapatkan 3 persen dari royalti penjualan dan bagi-hasil dari pelaksanaan jasa desinfeksi sebesar 70 persen," terang dia.

Yamin Achmad menyebutkan produk disinfektan jenazah milik perusahaan Luas Birus Utama mempunyai keunggulan utama yaitu tidak mengandung zat formalin, melainkan mengandung zat non-formalin seperti chlorine, quatamin, dan glutaraldehyde.

"Hal ini menyebabkan cairan disinfektan ini lebih ramah lingkungan, serta lebih murah dibandingkan cairan disinfektan yang beredar di pasaran," tegas Yamin.

Lanjut Yamin Achmad, pembuatan disinfektan jenazah ini dilatarbelakangi dengan kepedulian Luas Birus Utama terhadap keluarga korban Covid-19 yang tidak bisa mengikuti proses pemakaman karena alasan kesehatan.

Baca juga: UI Produksi Hand Sanitizer dan Berikan Gratis Selama Seminggu

"Diharapkan dengan produk disinfektan ini, keluarga dapat lebih aman mengikuti proses pemakaman dan tidak kehilangan momen berharga," pungkas Yamin Achmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com