Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Menggali Sisi Positif Kuliah Daring

Kompas.com - 27/07/2020, 12:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Prof Dr Ir Agustinus Purna Irawan & Albertus Raditya Danendra

PROSES belajar secara luar jaringan (luring) melalui tatap muka dengan dosen di kelas merupakan proses belajar konvensional. Proses belajar ini menarik dan memberi kesan tersendiri bagi dosen maupun mahasiswa.

Interaksi keduanya dapat berjalan dengan baik melalui satu aktivitas dalam ruang yang sama bersama sejumlah mahasiswa lainnya.

Suasana belajar yang demikian memberi kesan mendalam sebagai satu keluarga atau komunitas pembelajar dengan topik bahasan yang sama, waktu yang dibatasi, dan sejumlah kesempatan berdiskusi secara langsung.

Namun demikian, tidak semua mahasiswa dapat mengikuti dengan baik, tergantung situasi dan suasana akademik yang tercipta, media pembelajaran yang digunakan, keaktifan mahasiswa, dan kemampuan dosen membawa suasana belajar yang menyenangkan dan menarik.

Dosen dapat dengan mudah berkeliling kelas, melakukan pengamatan terhadap mahasiswa, meminta mahasiswa untuk menerangkan dan menjawab suatu pertanyaan.

Mahasiswa lain dapat pula diberi kesempatan menyanggah atau memberikan jawaban yang berbeda. Interaksi ini mudah dilakukan dan terlihat oleh dosen secara langsung.

Di sini lain, belajar secara luring juga membutuhkan persiapan dan sarana prasarana yang baik.

Pembelajaran secara luring yang tidak dipersiapkan dengan baik dapat menyebabkan mahasiswa merasa tidak mendapat perhatian dan seperti dibiarkan begitu saja oleh dosen serta kurang tersapa.

Hal ini dapat terjadi apabila dosen tidak siap dengan materi ajar, mahasiswa dalam kelas yang cukup banyak, dosen fokus pada materi ajar yang telah disiapkan dalam bentuk presentasi dan asyik sendiri dengan presentasinya.

Kekurangan lainnya antara lain media pembelajaran kurang baik seperti ruangan kurang nyaman, layar terlalu kecil, tayangan presentasi dosen tidak terlihat, hingga suara dosen tidak jelas.

Bagaimana belajar dalam jaringan (daring) pada masa pandemi Covid-19 ini? Tentu berbeda suasana pembelajaran yang terjadi antara dosen dan mahasiswa.

Dosen dan mahasiswa yang selama ini berinteraksi secara langsung, kemudian mengubah model pembelajaran dengan media daring, dalam ruang belajar yang sangat berbeda dari perkuliahan secara konvensional

Apalagi, program pembelajaran memang tidak dipersiapkan untuk pembelajaran jarak jauh. Tentu saja dosen dan mahasiswa harus menyesuaikan diri dengan model pembelajaran yang baru.

Kedua belah pihak mencari model yang paling tepat untuk melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan menghasilkan luaran proses pembelajaran yang tetap berkualitas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com