Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 17 Pemenang "Covid-19 INA IDEAthon" yang Diumumkan Menristek

Kompas.com - 08/05/2020, 14:03 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek-BRIN) Prof. Bambang Brodjonegoro mengumumkan nama-nama penerima penghargaan ide-ide terbaik "Covid-19 INA IDEAthon" melalui Video Conference Zoom, Jumat (8/5/2020) siang.

Telekonferen yang juga disiarkan langsung di kanal Youtube Kemenristek/BRIN tersebut diumumkan ada 17 nama-nama pemenang.

Ke-17 pemenang itu berhasil menyisihkan ribuan peserta se-Indonesia. Sedikitnya ada 5590 proposal yang berisi ide kreatif tentang Covid-19.

Baca juga: Menristek Serahkan Hasil Riset pada BNPB, Ada 10 Unit Mobile Hand Washer

Acara dibuka oleh Heri Hermansyah, Direktur Kekayaan Intelektual Kemenristek/BRIN. Menurut Heri, sejak Indonesia ditemukan kasus Covid-19 pada awal Maret 2020, maka Menristek langsung mengajak publik untuk berpartisipasi dalam penanganan Covid-19.

Terkumpul 5590 proposal

Melalui INA IDEAthon, Kemenristek/BRIN mengajak partisipasi publik dalam menyampaikan ide-ide atau gagasan mengenai produk/program yang dapat direalisasikan sebagai cara dalam mempercepat penanganan pandemi Covid-19.

"Dari proposal yang terkumpul ada 5590. Namun proposal itu kemudian disaring lagi oleh 20 administrator serta 54 pakar juga 5 panelis," ujar Heri.

Sedangkan menurut Prof Ismunandar selaku Staf Ahli Relevansi dan Produktivitas Kemenristek/BRIN, IDEAthon ini untuk mengajak publik bagaimana menggerakkan ide-ide terbaik dalam penanganan Covid-19.

Hanya saja, dari 5590 proposal itu kemudian disaring menjadi 4397 proposal yang unik. Kemudian diseleksi lagi menjadi 2104 yang memenuhi syarat administrasi.

Tetapi, jumlah itu kemudian disaring menjadi 203 proposal yang diunggulkan.

"Kami dari panelis melalui FGD menyaring lagi menjadi 32 proposal, hingga dinilai lagi dan terpilih 17 nama-nama pemenang yang nantinya akan difasilitasi dana oleh Kemenristek/BRIN," kata Ismunandar.

Menyasar semua bidang

Sementara itu, Menristek/BRIN Prof Bambang menjelaskan bahwa IDEAthon ini untuk menjawab kebutuhan dari penanganan Covid-19 mengenai pencegahan, skrining dan diagnosis.

"Saat ini, kebutuhan alat kesehatan yang tadinya impor kini perlahan bisa memproduksi sendiri. Tentu semua harus ada upaya terus menerus dari riset maupun inovasi," kata Prof Bambang.

IDEAthon sendiri menjaring ide dari kelompok masyarakat atau individu dari berbagai bidang. Tidak hanya untuk kesehatan saja, tetapi juga menyasar untuk berbagai bidang.

Nantinya, para pemenang bisa mewujudkan ide dan gagasannya untuk menjadi konkrit yang bisa digunakan oleh masyarakat.

Baca juga: Menristek: Sektor Digital Jadi Substitusi Penting di Tengah Wabah Covid-19

Ini 17 nama pemenang Covid-19 INA IDEAthon Kemenristek/BRIN:

1. Adam Sultansyah (Universitas Indonesia)
2. Ade Sunardi (Institut Teknologi dan Kesehatan Jakarta)
3. Apriana Toding (UKI Paulus)
4. Ayu Jati Puspitasari (STTN BATAN)
5. Bagas Juwono Priambodo (ITS Surabaya)
6. Bhakti Yudho Suprapto (Universitas Sriwijaya)
7. Dimas Setyo Utomo (PT Alfabeta Solusi Nusantara)
8. Etika Pahang Krisdyan (ITS Surabaya)
9. Evron Asrial (Universitas 45 Mataram)
10. Fandi Setyo Utomo (Universitas Amikom Purwokerto)
11. Misbah Budi Santoso (RS Cipto Mangunkusumo)
12. Muhammad Yusril Hasanuddin (Universitas Muhammadiyah Malang)
13. Prananda L Malasan (ITB)
14. Putri Reno Kemala Sari (Universitas Teknologi Sumbawa)
15. Shera Mayangsari Suwito (Kominfo)
16. Tri Arief Sardjono (Institut Teknologi Telkom Surabaya)
17. Umar Al Ikmal (Universitas Telkom)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com