Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekad Narges Mohammadi, Perempuan Iran Peraih Nobel Perdamaian

Kompas.com - 09/10/2023, 08:08 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dari balik jeruji penjara, Narges Mohammadi mengungkapkan tekadnya untuk tetap tinggal di Iran dan melanjutkan perjuangan mengampanyekan hak asasi manusia (HAM).

Dilansir The Guardian, perempuan berusia 51 tahun ini dinobatkan oleh Komite Nobel Norwegia sebagai penerima Hadiah Nobel Perdamaian 2023, pada Jumat (6/10/2023).

"Saya tidak akan pernah berhenti memperjuangkan terwujudnya demokrasi, kemerdekaan, dan kesetaraan," kata Mohammadi, dalam keterangan tertulis.

Mohammadi merupakan aktivis hak perempuan dan penghapusan hukuman mati serta perbaikan kondisi penjara di Iran.

Ia mengatakan, Hadiah Nobel Perdamaian memberinya harapan dan keyakinan bahwa ia berada di jalan yang benar.

Saat ini, ia menjalani hukuman 12 tahun di Penjara Evin, Teheran. Mohammadi divonis bersalah atas tuduhan menyebarkan propaganda melawan negara.

Selain itu, Mohammadi dilarang berbicara langsung dengan suami dan anak-anaknya selama 18 bulan terakhir.

Hadiah Nobel Perdamaian 2023 untuk Mohammadi juga dipandang sebagai dukungan untuk gerakan "Woman, Life, Freedom" di Iran.

Protes tersebut dipicu oleh kematian seorang perempuan muda Kurdi, Mahsa Amini, dalam tahanan polisi pada 16 September 2022, setelah ia ditangkap karena tidak mengenakan jilbab sesuai aturan negara.

Dalam pesan yang diterbitkan pada peringatan kematian Amini, Mohammadi menggambarkan hari itu sebagai catatan kelam penindasan rezim otoriter agama terhadap perempuan Iran.

Mohammadi adalah salah satu perempuan yang menyerukan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperluas definisi kejahatan kemanusiaan dengan memasukkan apartheid gender.

Pada Jumat (6/10/2023), Iran mengecam penganugerahan Hadiah Nobel Perdamaian 2023 untuk Mohammadi. Komite Nobel disebut melakukan tindakan yang bias dan politis.

"Kami mencatat bahwa komite perdamaian Nobel memberikan hadiah perdamaian kepada seseorang yang dihukum karena pelanggaran hukum dan tindakan kriminal berulang kali. Kami mengutuk tindakan bias dan politis ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani dalam sebuah pernyataan.

Kantor berita Iran, IRNA, menuduh komite Nobel mempolitisasi HAM dan mengatakan bahwa penghargaan tersebut telah menyimpang dari tujuan awalnya dan berubah menjadi sarana untuk memproyeksikan kepentingan Barat.

Sementara itu, suami Mohammadi yang juga seorang aktivis, Taghi Rahmani, mengatakan, hadiah tersebut akan memberikan semangat tambahan bagi sang istri untuk tetap berjuang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com