Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Video Kekerasan TKA China hingga Ganjar Keluar dari PDI-P

Kompas.com - 23/01/2023, 14:59 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Apa saja informasi yang Anda temukan di media sosial dalam satu minggu ini? Waspadai, bisa jadi informasi itu mengandung hoaks.

Kompas.com terus melakukan penelusuran fakta di tengah banjir informasi di media sosial. Berikut rangkuman penelusuran fakta dari hoaks yang beredar sepanjang pekan ini.

1. Video hoaks TKA China menganiaya pekerja Indonesia

Pada Sabtu (14/1/2023) lalu, terjadi bentrokan di PT GNI, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Bentrokan yang terjadi antara tenaga kerja asing (TKA) dan lokal itu mengakibatkan dua orang tewas serta sejumlah aset terbakar.

Setelah insiden tersebut, beredar sebuah video yang memuat narasi bahwa TKA China tengah menganiaya pekerja Indonesia. Video itu telah beredar setidaknya sejak September 2022 di Facebook.

Setelah Kompas.com menelusuri lebih lanjut, ternyata video itu adalah penganiayaan terhadap seorang debt collector di Provinsi Nonthaburi, Thailand, pada 2020.

Video itu tidak ada kaitannya dengan TKA China dan pekerja Indonesia yang bentrok di PT GNI.

2. Cara mengatasi gigitan kobra yang keliru

Tips kesehatan kembali beredar di media sosial. Kali ini soal cara mengatasi gigitan ular kobra menggunakan ramuan dari tumbuhan kunyit, seledri, dan minyak kayu putih.

Setelah mengoles ramuan, tubuh orang yang digigit ular dibungkus seluruhnya dengan kain kafan.

Menurut Direktur RSU PKU Muhammadiyah Prambanan Dien Kalbu Ady, cara itu tidak tepat menurut prosedur standar atau SOP pertolongan pertama pada gigitan ular.

"Itu cara yang tidak sesuai dengan SOP yang ada di medis," ujarnya, seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (20/1/2023).

Adapun pakar gigitan ular dan toksikologi, Tri Maharani menyampaikan, hal terpenting ketika terkena gigitan ular adalah melakukan imobilisasi, yakni membuat bagian tubuh yang tergigit tidak bergerak sepenuhnya.

3. Video kecelakaan pesawat di Nepal salah konteks

Pada Minggu (15/1/2023) terjadi kecelakaan pesawat maskapai Yeti Airlines ATR 72 di Nepal.

Pesawat yang terbang dari Kathmandu menuju Pokhara itu jatuh ke ngarai dekat kaki pegunungan Himalaya.

Sebanyak 69 orang tewas dari total 72 orang yang berada dalam pesawat, menurut laporan sehari setelah kejadian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Foto Donald Trump Berseragam Tentara, Hasil Manipulasi AI

INFOGRAFIK: Foto Donald Trump Berseragam Tentara, Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Luhut Klaim Proyek Kereta Cepat Layak Dilanjutkan sampai Surabaya

CEK FAKTA: Luhut Klaim Proyek Kereta Cepat Layak Dilanjutkan sampai Surabaya

Hoaks atau Fakta
Memahami Bias Konfirmasi dalam Penyebaran Misinformasi...

Memahami Bias Konfirmasi dalam Penyebaran Misinformasi...

Hoaks atau Fakta
Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

Hoaks atau Fakta
Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com