KOMPAS.com - Ada berbagai modus penipuan phishing untuk mencuri data pribadi seseorang atau kelompok tertentu.
Kita dapat menghindari kejahatan tersebut dengan mengetahui berbagai jenis phishing yang kerap terjadi.
Phishing memanfaatkan social engineering atau rekayasa sosial yang tergantung pada target korban. Misalnya, phishing untuk mencuri akun PayPal, media sosial, atau rekening digital.
Dengan banyaknya tujuan dan target phishing, penting untuk mengetahui apa saja jenis atau modus phishing. Berikut ini ulasannya.
Phishing melalui email paling umum terjadi sejak era 1990-an.
Pelaku mengirim email kepada korban, kemudian membuat narasi sedemikian rupa agar korban merespons dengan cara menjawab, menekan tombol, mengisi data, atau mengunjungi situs tertentu.
Dilansir Trend Micro, beberapa email sulit dikenali sebagai serangan phishing, terutama ketika tata bahasanya tertata rapi.
Ada pula kiriman email yang berpura-pura sebagai orang lain dengan harapan Anda akan membalas dengan informasi yang mereka minta.
Namun, setelah Anda memberikan apa yang diinginkan penyerang, mereka dapat menggunakan informasi itu untuk aktivitas kriminal, bahkan menjualnya di web gelap.
Informasi itu bisa sangat pribadi, seperti alamat, tanggal lahir, kata sandi, nomor rekening, kartu kredit, dan sebagainya.
Kiat menghindarinya: jangan merespons email kecuali Anda yakin kredibilitas pengirimnya dan mengetahui maksud mereka.
Huruf "V" dalam vishing merujuk pada kata voice atau suara.
Pelaku akan menelepon korbannya dengan berpura-pura menawarkan layanan pelanggan atau sebagai pegawai perusahaan tertentu.
Misalnya, berpura-pura sebagai pegawai bank, penyedia layanan internet, atau layanan publik tertentu.
Salah satu kasus yang pernah terjadi yakni penipuan mengatasnamakan Microsoft.