Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Video Tenaga Kerja China Aniaya Tenaga Kerja Indonesia

Kompas.com - 19/01/2023, 14:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan seorang pria ditendang berkali-kali di bagian muka beredar di media sosial Facebook.

Narasi video menyebutkan, peristiwa dalam video itu adalah penganiayaan tenaga kerja China terhadap tenaga kerja Indonesia.

Video tersebut beredar setelah peristiwa bentrokan di PT GNI, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang terjadi pada Sabtu (14/1/2023).

Insiden tersebut mengakibatkan satu tenaga kerja lokal dan satu tenaga kerja asing tewas, serta sejumlah aset terbakar.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi video tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Video diklaim penganiayaan tenaga kerja China terhadap tenaga kerja Indonesia dibagikan di Facebook oleh akun ini pada Rabu (18/1/2023).

Berikut narasi yang dibagikan:

CARA TKA RRC MENGHAJAR TK LOKAL. Tapi kenapa pribumi msih tetap diam? Usir cina di seluruh polosok indonesia.

Kalau sdh begini apa gk kasihan pekerja pribumi tdk ada perlindungan rezim jokowi membiarkan penindasan dan penyiksaan yg di alami pekerja pribumi.

Dalam video berdurasi 1 menit itu, terlihat seorang pria duduk bersimpuh di sebuah ruangan. Seorang pria lain kemudian menendang wajah pria yang bersimpuh hingga tersungkur.

Hoaks, tenaga kerja China menghajar tenaga kerja IndonesiaScreenshot Hoaks, tenaga kerja China menghajar tenaga kerja Indonesia

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com telah membantah video serupa yang beredar di Facebook pada September 2022 dengan narasi mirip.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, peristiwa dalam video tersebut tidak terjadi di Indonesia, tetapi di Thailand.

Situs media berbahasa China, ET Today, mempublikasikan pemberitaan yang memuat tangkapan layar video tersebut.

Dalam pemberitaan 5 Desember 2020 itu, pria yang menjadi sasaran penganiayaan disebut sebagai pegawai debt collector asal Provinsi Nonthaburi, Thailand.

Pria berusia 30 tahun itu dianiaya karena gagal menagih utang klien dan memalsukan laporan ke perusahaan. Akibatnya, dia dianiaya oleh bosnya di hadapan rekan kerja lainnya.

Penelusuran lebih lanjut menemukan artikel debunking dari pemeriksa fakta AFP, yang menyebutkan bahwa kasus tahun 2020 itu telah ditangani oleh kepolisian setempat.

Kepolisian Provinsi Nonthaburi, Thailand telah melakukan penyelidikan setelah video itu beredar dan viral di media sosial.

Kolonel Polisi Witthaya Bowonsikharin, yang memimpin penyelidikan kasus itu, mengatakan kepada AFP bahwa pria yang dianiaya dalam video tersebut adalah warga negara Thailand, dan petugas telah membuat dakwaan dalam kasus tersebut.

"Pria yang dianiaya itu bertugas mengumpulkan uang pinjaman dari klien tetapi tidak mengembalikannya ke perusahaan, sehingga bosnya memukulnya," katanya.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video diklaim penganiayaan tenaga kerja China terhadap tenaga kerja Indonesia adalah hoaks.

Video tersebut adalah peristiwa penganiayaan seorang pegawai debt collector di Provinsi Nonthaburi, Thailand yang terjadi pada 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi 'Online'

[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Ikan Raksasa di Danau Hogganfield pada 1930

[HOAKS] Foto Ikan Raksasa di Danau Hogganfield pada 1930

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Penayangan Episode Terakhir 'Friends' pada 2004

Kilas Balik Penayangan Episode Terakhir "Friends" pada 2004

Sejarah dan Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Perubahan Iklim Sebabkan Kasus DBD Meningkat?

CEK FAKTA: Benarkah Perubahan Iklim Sebabkan Kasus DBD Meningkat?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Mitos dan Kabar Bohong Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang...

INFOGRAFIK: Mitos dan Kabar Bohong Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang...

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire, Jokowi Perlihatkan Kartu Kabur Saat Demo Sambil Tertawa

INFOGRAFIK: Konten Satire, Jokowi Perlihatkan Kartu Kabur Saat Demo Sambil Tertawa

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Pertalite Sudah Tidak Tersedia di SPBU Pertamina

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Pertalite Sudah Tidak Tersedia di SPBU Pertamina

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Penunjukan Sivakorn Pu-Udom Jadi VAR Laga Indonesia Vs Guinea

[KLARIFIKASI] Belum Ada Penunjukan Sivakorn Pu-Udom Jadi VAR Laga Indonesia Vs Guinea

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com