Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Surat Garansi Keamanan Saldo Bertanda Tangan Pejabat BI

Kompas.com - 19/01/2023, 13:31 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Skema keanggotaan sebuah platform digital menjanjikan keamanan saldo dengan jaminan mengatasnamakan Bank Indonesia (BI).

Pengguna diminta untuk mengisi informasi anggota dan mengirim sejumlah uang. Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Surat garansi keanggotaan sebuah platform digital yang menjanjikan keamanan saldo, ditemukan di sejumlah akun Facebook seperti ini, ini, dan ini.

Surat itu berisi tanda tangan Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Eni V Panggabean dan CEO perusahaan terkait.

Dengan menjanjikan ganti rugi hingga 10 kali lipat, pengguna diminta untuk mengisi data pribadi dan mengirimkan sejumlah uang sebagai syarat keanggotaan.

"Permisi, ada yg pernah miliki surat seperti ini. Surat seperti ini sah gk sih?" tanya salah satu pengguna Facebook, Senin (2/1/2023).

Berikut teks yang tertera pada surat itu:

Bank Indonesia menerapkan sistem pembayaran yang bersifat real time atau dikenal dengan nama sistem RTGS (Real Time Gross Settlement) yang dapat lebih meningkatkan keamanan dan kecepatan serta mengatur dan menjaga kelancaran transaksi anggota yang tugas.

Anggota yang disebutkan dibawah saat ini mendapatkan jaminan ganti rugi jika selama mengerjakan tugas ada kesalahan yang disebabkan oleh mentor menurut Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018, Kami akan langsung melakukan pergantian rugi sebesar 10 kali lipat.

Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, Senin (2/1/2023), soal surat garansi anggota menjanjikan keamanan saldo mengatasnamakan BI.akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, Senin (2/1/2023), soal surat garansi anggota menjanjikan keamanan saldo mengatasnamakan BI.
Penelusuran Kompas.com

BI membantah adanya surat garansi anggota yang menjamin keamanan saldo mengatasnamakan pihaknya.

BI tidak pernah bekerja sama dengan platform digital seperti yang beredar di media sosial.

Sebagai bank sentral, BI tidak melakukan kegiatan komersial seperti bank umum, termasuk membuat surat garansi anggota yang menjamin keamanan saldo.

Adapun pejabat BI tidak pernah memberikan tanda tangan atau cap kepada platform tersebut.

"Bank Indonesia tidak pernah membuat perjanjian dengan platform bersangkutan. Platform tersebut juga telah menyalahgunakan nama Bank Indonesia dengan tanda tangan/cap lembaga yang dipalsukan," dikutip dari Instagram resmi BI, Rabu (18/1/2023).

Tanda tangan itu dicantumkan secara sembarangan dan tanpa izin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bank Indonesia (@bank_indonesia)

Kesimpulan

Surat garansi anggota menjanjikan keamanan saldo mengatasnamakan BI adalah hoaks. BI tidak pernah bekerja sama dengan platform komersial, menjamin, atau mengganti kerugian.

Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap skema keanggotaan yang diterapkan di sebuah platform digital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Risiko Anemia Aplastik pada Obat Sakit Kepala

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Risiko Anemia Aplastik pada Obat Sakit Kepala

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] WEF Bantah Kabar Klaus Schwab Sakit Parah dan Dirawat di RS

[KLARIFIKASI] WEF Bantah Kabar Klaus Schwab Sakit Parah dan Dirawat di RS

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

[HOAKS] Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
'Me at The Zoo', Kilas Balik Video Pertama di YouTube

"Me at The Zoo", Kilas Balik Video Pertama di YouTube

Sejarah dan Fakta
INFOGRAFIK: Narasi Keliru Perbandingan Foto Antrean Warga pada 1965 dan 2024

INFOGRAFIK: Narasi Keliru Perbandingan Foto Antrean Warga pada 1965 dan 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Perlihatkan Pohon Terbakar, Bukan Tentara Israel Bakar Masjid Al Aqsa

INFOGRAFIK: Video Perlihatkan Pohon Terbakar, Bukan Tentara Israel Bakar Masjid Al Aqsa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Anak-anak Bermain di Pantai Gaza Pascaserangan Iran ke Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Anak-anak Bermain di Pantai Gaza Pascaserangan Iran ke Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto dengan Narasi Keliru soal Eksodus Warga Israel karena Serangan Iran

INFOGRAFIK: Foto dengan Narasi Keliru soal Eksodus Warga Israel karena Serangan Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[HOAKS] Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com