Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Shopee hingga Tokopedia Soal Saran Layanan COD DIhapus

Kompas.com - 25/06/2022, 10:05 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

"Kami mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan melalui Tokopedia Care yang tersedia 24/7," kata Ekhel.

Lazada

Juru Bicara Lazada mengatakan, salah satu alasan perusahaanya mengeluarkan layanan COD ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada para pelanggan Lazada yang belum memiliki akses perbankan, agar tetap bisa merasakan pengalaman berbelanja online.

"Meski demikian, kami selalu mengimbau para pelanggan untuk memahami tata cara berbelanja dengan metode COD yang bisa dilihat di laman situs kami sebelum memilih metode ini untuk memastikan terjadinya transaksi yang sesuai peraturan di Lazada," kata dia.

Lazada juga mengimbau kepada para pelanggannya yang menggunakan metode pembayaran COD untuk melakukan pembayaran sebelum membuka paket.

Apabila setelah dibuka ternyata pelanggan menerima paket yang bukan pesanannya, pelanggan dapat segera melaporkan ke layanan Customer Care agar dapat ditelusuri dan dilakukan tindakan dengan segera.

"Secara rutin, tim internal di Lazada juga terus melakukan pengawasan ketat atas aktivitas penjual dan pembeli di platform untuk memastikan semua pihak mematuhi peraturan serta kebijakan yang diberlakukan di Lazada demi kepuasan, keamanan serta kenyamanan berjualan dan berbelanja online di Lazada," katanya.

"Dalam hal penjual ataupun pelanggan terindikasi melakukan pelanggaran ketentuan bertransaksi di platform Lazada, kami akan memberikan sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran, mulai dari pemberian peringatan hingga penonaktifan toko atau akun yang bersangkutan," sambung dia.

Shopee

Baca juga: Tak Setuju Sistem COD Dihapus, idEA: Istilahnya Membasmi Tikus dengan Cara Membakar Lahannya...

Sementara itu, saat dihubungi secara terpisah, pihak Shopee masih enggan menyampaikan pendapatnya ke publik terkait saran YLKI soal penghapusan layanan COD.

Sebelumnya, video yang memperlihatkan seorang kurir Shopee dipukuli saat mengirimkan barang pesanan melalui sistem cash on delivery (COD) viral di media sosial.

Dalam video berdurasi sekitar 1 menit 20 detik yang beredar di media sosial, tampak terlihat seorang pemuda bercelana pendek memukul korban dengan menggunakan helm berkali-kali.

Menanggapi hal itu, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan sebenarnya layanan COD sangat memudahkan para konsumen.

Namun lantaran tingkat literasi masyarakat terhadap proses bisnis dan informasi terkait produk masih rendah, kesalahpahaman antara konsumen dan kurir kerap terjadi.

Sementara di sisi lain, sering terjadi barang yang dipesan tidak sesuai dengan yang diterima konsumen. Oleh sebab itu, YLKI menyarankan agar layanan COD dihapus.

"Tingkat literasi masyarakat terhadap proses bisnis dan product knowledge masih rendah plus di sisi lain, sering terjadi barang yang yang dipesan tidak sesuai dengan yang diterima konsumen. Hapuskan saja (sistem COD)," ujar Tulus kepada Kompas.com, Selasa (21/6/2022).

Sumber: Kompas.com (Penulis Elsa Catriana | Editor Yoga Sukmana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com