Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Siska Dewi
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Siska Dewi adalah seorang yang berprofesi sebagai Administrasi. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

8 Tips Sukses Lolos Tes Kesehatan bagi Pelamar Kerja

Kompas.com - 14/05/2022, 07:28 WIB
Kompasianer Siska Dewi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "8 Tip Sukses Lolos Tes Kesehatan bagi Pelamar Kerja"

KOMPAS.com - Jika Anda mengirimkan surat lamaran ke berbagai perusahaan dan mendapat balasan dengan dilampiri "Formulir Aplikasi" di surat elektronik (surel), berarti Anda dinyatakan lulus seleksi pendahuluan.

Selanjutnya, Anda akan diminta mengerjakan aneka tes yang bertujuan menilai kepribadian, kemampuan, dan kecocokan Anda dengan persyaratan jabatan.

Setelah lulus tes penerimaan, Anda diwawancarai oleh manajer HRD dan calon atasan langsung.

Jika tahapan-tahapan itu sudah dilalui dan dinyatakan lolos, prosedur selanjutnya adalah tes kesehatan.

Baca juga: Mengapa Pelamar Pekerjaan Diminta Menggambar Pohon Saat Psikotes?

 

Anda diberikan "Surat Pengantar Pemeriksaan Kesehatan" di salah satu laboratorium rekanan perusahaan. Jika Anda lulus tahapan ini, maka perusahaan akan memberikan job offer final kepada Anda.

Alasan perlu tes kesehatan calon karyawan

Mungkin Anda bertanya mengapa perlu tes kesehatan. Bukankah Anda masih muda dan sehat-sehat saja? Ketahuilah bahwa ini merupakan tahapan penting dari proses rekrutmen pada beberapa perusahaan.

Tes kesehatan calon karyawan adalah evaluasi komprehensif atas fungsi tubuh yang terlibat dalam aktivitas di tempat kerja, seperti penglihatan dan pendengaran. Di dalamnya juga tercakup komponen riwayat kesehatan.

Mengapa perlu pemeriksaan kesehatan calon karyawan? Jawabannya sederhana saja.

Setiap perusahaan pasti ingin mendapatkan karyawan yang produktif untuk mencapai target yang diinginkan. Tentu saja, kondisi kesehatan calon karyawan harus memenuhi tuntutan dari jabatan yang dilamar. Ini sangat relevan untuk jabatan dalam industri yang berisiko tinggi.

Dengan memeriksa kesehatan sebelum kerja, perusahaan bisa mendapat analisis rinci tentang status kesehatan calon karyawannya. Proses ini dapat mengidentifikasi kondisi yang ada, yang mungkin akan mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

Selain itu, perusahaan dapat memastikan bahwa calon karyawan secara fisik mampu melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya dengan aman. Manfaat lain adalah mengurangi klaim asuransi kesehatan dan biaya pengobatan.

Apa saja yang tercakup dalam tes kesehatan calon karyawan?

Jenis tes kesehatan bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi geografis dan tanggung jawab khusus pekerjaan yang Anda lamar.

Sebagai contoh, jika Anda akan ditugaskan di lokasi terpencil di mana fasilitas pelayanan kesehatan setempat kurang memadai, Anda mungkin perlu menjalani pemeriksaan tertentu untuk meminimalkan potensi timbulnya gangguan kesehatan yang memerlukan penanganan segera saat di tempat kerja.

Contoh lain, untuk calon pekerja lapangan yang membutuhkan stamina, kecepatan, dan kekuatan fisik, mungkin diperlukan tes kebugaran. Jika seorang karyawan gudang memiliki kondisi medis yang menyulitkannya untuk mengangkat kotak yang berat, ia dapat secara tidak sengaja melukai diri sendiri atau rekan kerja melalui teknik pengangkatan yang tidak tepat. Perusahaan tentu tidak menginginkan hal ini terjadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com