Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netflix Berencana Sediakan Paket Langganan Lebih Murah Namun Beriklan

Kompas.com - 24/04/2022, 19:30 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Netflix sedang berencana menyediakan harga langganan yang lebih.urah dari yang sudah ada, namun di dalamnya terdapat iklan.

Rencana tersebut disusun akibat anjloknya saham Netflix Inc. (NFLX.O) sebesar 26 persen di perdagangan pramarket, Rabu (20/4/2022). Penurunan tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam sepuluh tahun terakhir.

Anjloknya saham Netflix adalah imbas dari turunnya jumlah pelanggan Netflix hingga sebanyak 200.000 pada kuartal pertama tahun 2022.

Angka tersebut sangat jauh dari target perusahaan yang menginginkan pertumbuhan hingga 2,5 juta pelanggan.

Jika itu terus berlanjut, Netflix diperkirakan akan kehilangan 40 miliar dollar AS dalam waktu singkat dan menjadikannya sebagai perusahaan dengan kinerja terburuk sepanjang tahun 2022.

Baca juga: Cara Bayar Netflix Melalui GoPay dan DANA

Penyebab turunnya jumlah pelanggan Netflix

Dilansir dari Reuters Business melalui KOMPAS.com, Invasi Rusia ke Ukraina menjadi salah satu penyebab menurunnya jumlah pelanggan Netflix. Pihak perusahaan tersebut mengaku kehilangan 700.000 pelanggannya yang berasal dari Ukraina.

Selain itu, inflasi dan persaingan ketat dengan layanan streaming film lain juga turut menambah masalah yang dihadapi Netflix saat ini.

Selain itu, banyaknya pelanggan yang menggunakan akun family-sharing, yakni sekitar 100 juta rumah tangga, juga diduga sebagai pemicu permasalahan tersebut.

Upaya Netflix mengatasi penurunan nilai saham dan jumlah pelanggan

Oleh sebab itu, sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Rabu (20/4/2022), CEO Netflix, Reed Hastings berencana akan mewajibkan pengguna akun bersama untuk membayar lebih mahal dari tarif sebelumnya.

Baca juga: 7 Film di Netflix yang Cocok Ditonton saat Halloween

Hastings juga berencana untuk memasang iklan di Netflix untuk meningkatkan pendapatan perusahaan serta menambah jumlah pelanggan.

Hal itu dilakukan setelah melihat keberhasilan pesaingnya, seperti HBO Max dan Disney+ yang telah lebih dulu memasang iklan di dalam layanannya.

“Dengan adanya iklan, ada opsi bagi pelanggan yang ingin membayar lebih murah. Jadi setiap pelanggan bisa memilih sesuai dengan seleranya masing-masing,” ujar Hastings.

Pada kuartal pertama tahun ini, Netflix meraup laba sebesar 1,6 miliar dollar AS. Angka ini turun dari laba kuartal sebelumnya yakni 1,7 miliar dollar AS.

Sementara itu, pendapatan perusahaan tetap meningkat hingga 10 persen menjadi 7,9 miliar dollar AS. Akan tetapi, angka tersebut berada sedikit di bawah perkiraan Wall Street.

Netflix juga memprediksi akan kembali kehilangan pelanggan pada kuartal kedua, bahkan hingga 2 juta pelanggan.

Baca juga: Berapa Pendapatan Netflix dari Serial Squid Game?

Layanan streaming film dan Gen-Z

Berdasarkan survei Digital Media Trends terbaru dari Deloitte, layanan streaming film bukan satu-satunya hiburan untuk mengisi waktu.

Dalam survei yang dilakukan pada akhir Maret lalu itu terungkap bahwa Generasi Z, yakni konsumen berusia 14 hingga 25 tahun, menghabiskan lebih banyak waktu untuk bermain game atau mendengarkan musik daripada menonton film atau serial televisi di rumah.

Mayoritas konsumen Gen-Z dan Milenial tersebut juga mengatakan, mereka lebih senang menonton video di TikTok dan YouTube, daripada menonton film atau acara di layanan streaming.

(Penulis: Siti Maghfirah | Editor: Erlangga Djumena)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com