KOMPAS.com - Vaksin booster atau vaksin dosis ketiga menjadi syarat bagi masyarakat yang hendak mudik pada Lebaran 2022.
Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Kamis (24/3/2022), hal itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik Lebaran juga dipersilakan, dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali vaksin booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Jokowi.
Dengan begitu, Lebaran 2022 akan menjadi lebaran pertama yang dibolehkan mudik sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada 2020.
Akan tetapi, aturan pelonggaran tersebut bisa disahkan bila kasus infeksi Covid-19 tidak meningkat selama Ramadan atau menjelang Ramadan 2022.
Baca juga: Penyebab Pemudik yang Belum Vaksinasi Booster Harus Tes PCR-Antigen Menurut Menkes
Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Rabu (23/3/2022), epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman mengatakan, kebijakan tersebut merupakan upaya mengurangi risiko Covid-19 selama masa pergerakan besar masyarakat pada Lebaran 2022.
"Prinsip mendasar dalam mengurangi risiko atau melakukan mitigasi risiko, khususnya dalam masa Ramadan adalah pergerakan orang. Memang status imunitas menjadi sangat penting. Jika vaksin booster jadi (syarat), bisa itu mengurangi (risiko peningkatan kasus Covid-19)," kata Dicky.
Dicky mengatakan, vaksinasi dosis lengkap saja sebenarnya sudah memungkinkan untuk dijadikan syarat mudik Lebaran 2022.
"Dua dosis juga bisa asal dalam durasi protektif, artinya masih 6-7 bulan pasca-suntikan kedua. Jika sudah vaksinasi booster itu lebih baik, karena akan mengurangi risiko," ujar Dicky.
Baca juga: Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022, Simak Cara Daftar Vaksin Booster
Dengan begitu, masyarakat yang mendapatkan vaksin dosis kedua pada Oktober atau November 2021 masih termasuk dalam durasi protektif.
Dicky mengingatkan, jika vaksinasi booster menjadi syarat mudik Lebaran 2022, tetap perlu dibarengi dengan upaya lain untuk memperkecil risiko penyebaran Covid-19.
"Saya kira ini baik, namun harus dibarengi dengan deteksi dini, surveilans, dan 5M di komunitas sangat penting untuk dilakukan," jelasnya.
Dicky melanjutkan, moda transportasi yang akan melayani perjalanan mudik masyarakat juga harus dibenahi, terutama yang terkait dengan keamanan pada masa pandemi Covid-19.
"Moda transportasi selama mudik itu betul-betul dipastikan juga memperkuat protokol kesehatannya, memperbaiki kualitas udara indoor, baik kereta, bus, dengan ventilasi sirkulasi yang baik," pungkasnya.
(Penulis: Luthfia Ayu Azanella | Editor: Rendika Ferri Kurniawan)
Sumber: KOMPAS.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.