Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saat Dunia Menghadapi Invasi Rusia ke Ukraina, Korea Utara Terus Meluncurkan Rudal Antarbenua"

Kompas.com - 27/03/2022, 10:30 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Korea Utara disebut terus melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua atau Intercontinental Ballistic Missile (ICBM).

Peluncuran ICBM adalah salah satu dari hampir selusin uji coba senjata yang dilakukan oleh Korea Utara sepanjang tahun ini, namun sejak 2017, baru kali ini Korut kembali meluncurkan senjata yang sangat kuat.

Uji coba peluncuran ICBM itu juga menandai berakhirnya moratorium uji coba nuklir dan rudal jarak jauh yang diberlakukan oleh Korut sendiri.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Kamis (24/3/2022), uji coba peluncuran rudal antarbenua oleh Korea Utara itu disampaikan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.

"(Uji coba penembakan rudal antarbenua) pelanggaran terhadap penangguhan peluncuran rudal balistik antarbenua yang dijanjikan oleh Pemimpin Kim Jong Un kepada komunitas internasional," kata Moon dikutip dari AFP melalui KOMPAS.com.

Baca juga: Pasukan Rusia Tembak dan Lempar Granat ke Pedemo Ukraina Tak Bersenjata di Kherson

Moon menambahkan, peluncuran rudal balistik antarbenua juga melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Ini ancaman serius bagi semenanjung Korea, kawasan, dan komunitas internasional," ujarnya.

Sementara itu, Pemerintah Jepang mengatakan bahwa rudal yang diluncurkan Korea Utara itu jatuh di perairan zona ekonomi eksklusif Jepang, tepatnya di sebelah barat pantai utara Jepang.

"Analisis kami saat ini menunjukkan bahwa rudal balistik terbang selama 71 menit dan sekitar pukul 15.44 jatuh di perairan dalam zona ekonomi eksklusif Jepang, sekitar 150 kilometer barat semenanjung Oshima Hokkaido," kata Menteri Pertahanan Jepang, Makoto Oniki.

“Mengingat rudal balistik (yang ditembakkan Korea Utara) kali ini terbang di ketinggian lebih dari 6.000 km, jauh lebih tinggi dari ICBM Hwasong-15 yang diluncurkan pada November 2017, yang hari ini diyakini sebagai ICBM baru,” imbuhnya.

Baca juga: Deretan Senjata Andalan Ukraina Hadapi Rusia, Sumbangan AS dan Sekutu

Dia mengatakan bahwa Kemenhan Jepang belum menerima laporan mengenai kerusakan kapal atau pesawat. Oniki juga menyebut bahwa peluncuran rudal antarbenua adalah ancaman serius bagi keamanan Jepang.

"Pada saat dunia sedang menghadapi invasi Rusia ke Ukraina, Korea Utara terus melakukan peluncuran (rudal balistik antarbenua) yang memperburuk provokasi terhadap komunitas internasional, dan benar-benar tak termaafkan," ujar Oniki.

Korea Utara secara resmi menghentikan pengujian rudal jarak jauh ketika Kim Jong Un memulai negosiasi tingkat tinggi dengan presiden AS saat itu, Donald Trump, tetapi pembicaraan tersebut gagal pada 2019 dan belum ada kelanjutannya sampai saat ini.

Meski terkena sanksi internasional, Kim Jong Un terus memodernisasi militer Korea Utara. Pekan lalu, Korea Utara bahkan menguji coba senjata yang menurut para analis adalah "rudal monster" atau ICBM jarak jauh baru.

Rudal balistik antarbenua yang diduga Hwasong-17 itu meledak tak lama setelah diluncurkan.

AS dan Korea Selatan pun memperingatkan, Korea Utara sedang bersiap untuk meluncurkan ICBM dengan jarak penuh.

(Penulis: Aditya Jaya Iswara)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com