KOMPAS.com -Memasuki minggu keempat serangan Rusia, Ukraina memperlihatkan kegigihannya dalam mempertahankan wilayah. Moskwa dinilai belum berhasil mencapai tujuan utama.
Pusat-pusat kota besar termasuk ibu kota Kyiv, tetap berada di tangan Ukraina hingga kini, kondisi yang mengejutkan Moskwa dan bahkan dunia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dinilai mampu memimpin perlawanan sengit.
Tak heran jika sebagian pihak mengungkapkan bawah pengetahuan tentara Ukraina tentang medan perang berperan besar dalam pertahanan efektif mereka.
Namun di balik semua itu, pasokan senjata dari NATO dan Uni Eropa juga memainkan peran penting dalam menghambat kemajuan Rusia.
Berdasarkan laporan Business Insider, Ukraina menerima senjata senilai miliaran dollar AS dari Barat. Di antara bantuan itu, yang paling menonjol ialah tiga sistem senjata rancangan Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Swedia.
Sejak invasi dimulai, FGM-148 Javelin dan FIM-92 Stingers buatan AS, serta Next Generation Light Anti-Tank Weapon (NLAW) yang dirancang oleh Inggris dan Swedia telah menjadi teror pasukan Rusia.
Seperti apa kekuatan sistem senjata sumbangan AS dan para sekutunya tersebut?
Baca juga: Ukraina Terkini: Rusia Hancurkan Mal di Kyiv, Tuduh Dipakai untuk Gudang Roket
Ukraina mengandalkan sistem pertahanan udara portabel-manusia, seperti rudal Stinger, untuk mencegah pesawat tempur, pembom, dan helikopter Rusia beroperasi terlalu bebas di atas Ukraina.
Stinger menjadi terkenal karena penggunaannya melawan pasukan Soviet di Afghanistan, dan memiliki reputasi yang menakutkan.
Dengan jangkauan efektif 15.000 kaki (4,57 km), ia dapat mengenai hampir semua hal yang terbang di bawah 12.000 kaki (3,65 km). Senjata ini menggunakan hulu ledak pencari inframerah yang biasanya mesin terletak di mesin pesawat.
Stinger juga ringan dan mudah digunakan. Artinya pasukan reguler, pasukan nasional, dan bahkan kelompok militan dapat menggunakannya untuk menembak jatuh pesawat jutaan dolar.
Baca juga: Apa Saja Kesalahan Militer Rusia dalam Invasi ke Ukraina
Rusia menggunakan regu batalion taktis (BTG) terdiri dari tank dan kendaraan lapis baja. Sebagian besar formasi mekanis menggunakan senjata berat untuk mengatasi perlawanan. Namun, batalion itu rentan terhadap pertahanan anti-tank seperti Javelin.
Peluru kendali yang dapat digunakan kembali itu memiliki dua bagian: tabung peluncuran dan unit pengarah luncuran, yang memiliki kontrol dan optik untuk penggunaan siang dan malam.