Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Scabies pada Kucing Berbahaya, Kematian Kucing hingga Menular ke Manusia

Kompas.com - 26/03/2022, 08:25 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Scabies atau kudis adalah salah satu penyakit yang terkadang menyerang kucing peliharaan anda.

Penyakit scabies ini dapat membuat kucing tidak nyaman, bahkan menurunkan kualtias hidup kucing.

Dilansir dari i Fetch by WebMD, Minggu (20/3/2022), scabies merupakan permasalahan kulit yang dapat menyerang banyak hewan, termasuk kucing.

Penyakit scabies disebabkan tungau atau kutu berukuran sangat kecil. Tungau ini menggigit kulit kucing sehingga menyebabkan gatal, pengelupasan, peradangan, hingga kerontokan bulu.

Adapun scabies adalah jenis kudis tertentu yang berkaitan dengan spesies tungau Sarcoptes, yang menyebabkan kudis Sarcoptic.

Gejala scabies pada kucing

Elfan B. Darmawan, dokter hewan sekaligus pengurus Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Bekasi, Jawa Barat, mengatakan, ada beberapa gejala yang ditimbulkan penyakit scabies.

Baca juga: Hati-hati, Scabies pada Kucing Bisa Menular ke Manusia dan Hewan Lain

Gejala awal scabies selain gatal, yakni penebalan di tepi telinga, di ujung. Nanti akan turun ke mata dan hidung. Kucing akan menggaruk sehingga nanti semua kuku kaki juga akan terjadi penebalan,” ungkapnya kepada Kompas.com, Kamis (17/3/2022).

Menurut Elfan, rasa gatal ini akan semakin meningkatkan kebiasaan menggaruk kucing sehingga bisa berujung pada kebotakan bulu kucing.

Bahkan, jika dibiarkan, penyakit scabies bisa menyebabkan kematian pada kucing karena mempengaruhi kualitas hidup kucing.

“Mereka tidak bisa istirahat dengan tenang, makan pun terganggu. Bisa menyebabkan kematian karena dua hal ini terjadi. Scabies bisa menular ke seluruh tubuh,” tegas Elfan.

Dikutip dari Small Door Veterinary, penyakit scabies kemungkinan bisa membuat kucing mati, tetapi di satu sisi juga tidak bisa.

Misalnya, dalam kasus scabies yang tidak diobati untuk waktu lama, khususnya pada kucing yang kekurangan gizi atau menderita gangguan kekebalan, scabies dapat menyebabkan infeksi tambahan dan berakibat fatal.

Scabies menular ke manusia dan hewan lain

Dikutip dari Small Door Veterinary, scabies sangat menular, baik pada manusia maupun hewan lainnya.

Penyakit scabies pada kucing dapat menular ke manusia lantaran bersifat zoonosis, yakni penyakit pada binatang yang dapat ditularkan kepada manusia secara langsung atau melalui serangga.

Namun, tungau kucing yang menyerang manusia tidak dapat terus berkembang biak seperti ketika mereka hidup di kucing atau anjing.

Baca juga: Scabies dan Jamur pada Kucing Berbeda, Kenali Keduanya

Setelah tungau meninggalkan inangnya, tungau tidak akan bertahan lebih dari 10 hari. Meski begitu, kamu tetap harus mengunjungi dokter jika tertular scabies dari kucing.

Untuk itu, Elfa mengimbau kucing peliharaan yang terkena scabies agar diisiolasi dan dijauhkan dari kucing atau hewan peliharaan lainnya di rumah untuk sementara waktu.

“Dijauhkan karena dapat menular. Jangankan ke sesama kucing, kelinci, dan anjing pun bisa menular meski jenis tungaunya dalam bentuk lain,” jelas Elfan.

“Kutu yang akan berkembang pada kelinci dan anjing mirip dengan kutu pada kucing, tapi jenisnya berbeda meski masih satu keluarga tungau penyebab scabies,” imbuhnya.

Namun, hewan reptil tidak akan tertular tungau penyebab scabies pada kucing.

Meski demikian, tetap harus berhati-hati, terlebih saat melakukan pengobatan awal scabies pada kucing sebelum membawa ke dokter hewan.

Jangan lupa menggunakan sarung tangan, mencuci tangan setelah kontak dengan kucing, lalu menyemprot disinfektan.

Obati scabies pada kucing

Elfan mengatakan proses pengobatan tungau penyebab scabies terdiri atas beberapa tahap, salah satunya produk anti-tungau.

Baca juga: Jangan Sepele, Scabies pada Kucing Bisa Berisiko Kematian

“Di pasaran, banyak beredar obat yang ditetes pada punggung, lalu rajin dimandikan, dan beri makanan yang mendukung (penyembuhan) kulit. Beri minyak ikan,” imbau Elfan.

Jika belum sempat berkunjung ke dokter karena masalah waktu atau jarak, cobalah redakan gejala scabies dengan rajin memandikan kucing.

Jangan lupa menggunakan sarung tangan saat memandikan kucing serta menjaga lingkungannya tetap bersih.

Untuk scabies yang terlokalisir, misalnya di telinga atau di hidung, bersihkan dengan air hangat, lalu olesi dengan minyak zaitun atau salep nimba.

Setelah itu, segera membawa kucing peliharaan ke dokter hewan untuk mendapat perawatan secara profesional agar penyakit scabies bisa segara disembuhkan.

(Sumber: Kompas.com Penulis Nabilla Ramadhian | Editor Esra Dopita Maret)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com