Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ular Titanoboa, Ular Terbesar di Dunia yang Punah karena Perubahan Iklim

Kompas.com - 12/03/2022, 11:15 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Ada beragam jenis ular yang tersebar di seluruh dunia. Ukurannya pun bervariasi, ada yang memiliki panjang 1 meter hingga mencapai hampir 10 meter.

Namun tahukah kamu bahwa pernah ada ular yang memiliki panjang antara 12-13 meter. Beratnya pun sangat luar biasa, bisa mencapai 1,3 ton jauh lebih berat dari anaconda yang hanya memiliki berat sekitar 200 kilogram saja.

Dia adalah Titanoboa. Titanoboa merupakan ular purba yang hidup di zaman Paleosen, sekitar 58-60 juta tahun lalu. Fosil tulang belakang Titanoboa menunjukkan panjangnya mencapai 13 meter.

Dilansir dari National Geographic, ular Titanoboa tidak hanya berukuran panjang saja, melainkan juga besar dan kuat.

Selain menjadi ular terbesar di dunia, Titanoboa juga menjadi vertebrata terbesar yang hidup di darat setelah periode dinosaurus.

Baca juga: Kenapa Ular Titanoboa Punah?

Punah karena perubahan iklim

Ada dua teori yang dikemukakan terkait apa penyebab ular raksasa ini punah. Pertama adalah perubahan iklim. Penurunan suhu yang terjadi secara global mendukung munculnya ular yang lebih kecil.

Reptil yang lebih besar perlahan-lahan punah dan ular yang lebih kecil serta reptil lainnya juga mulai menempati tempat mereka di ekosistem. Penurunan suhu yang cepat membuat proses metabolisme titanoboa menjadi lebih sulit.

Teori kedua adalah perubahan habitat. Perubahan habitat disebut juga berkontribusi pada kepunahan Titanoboa. Hutan hujan semakin berkurang dan membuka jalan ke padang rumput. Oleh sebab itu, Titanoboa tidak lagi memiliki habitat yang layak.

Replika TitanoboaSmithsonian Institution Replika Titanoboa

Habitat titanoboa

Fosil Titanoboa ditemukan di cekungan Cerrejon, Kolombia. Di masa Titanoboa hidup, cekungan Cerrejon adalah dataran banjir raksasa yang dilintasi oleh sungai dan terletak di dalam hutan hujan tropis yang besar.

Baca juga: Mengenal Ular Titanoboa, Ular Terbesar di Dunia

Habitat ini serupa dengan tempat hidup anaconda. Oleh karena itu, kemungkinan besar Titanoboa memiliki gaya hidup yang sama dengan anaconda.

Berbagai penelitian terkait ular raksasa ini memberi informasi tentang iklim dunia kuno. Ular, termasuk titanoboa, adalah hewan berdarah dingin. Suhu tubuh dan metabolisme mereka bergantung pada lingkungan, yang memberikan batas atas evolusi raksasa.

Pada suhu tertentu, seekor ular hanya bisa menjadi sangat besar sebelum tingkat metabolismenya menjadi terlalu rendah untuk menopang tubuhnya. Jika titanoboa lebih besar dari spesies hidup, lingkungannya pasti jauh lebih panas.

Baca juga: Titanoboa Vs Acherontisuchus, Predator Mana yang Lebih Besar?

Diperkirakan bahwa hutan hujan tropis tempat tinggal titanoboa pasti memiliki suhu tahunan rata-rata 32-33 derajat Celcius, jauh lebih panas daripada suhu yang setara dengan hutan tropis saat ini. Perkiraan ini menunjukkan bahwa hutan pada periode itu mengalami kondisi efek rumah kaca.

(Sumber:Kompas.com/Lulu Lukyani | Editor: Lulu Lukyani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com