KOMPAS.com - Ular memiliki cara yang unik untuk mencerna mangsanya.
Tidak seperti kebanyakan hewan, ular tidak mengunyah dan langsung menelan makanannya.
Bahkan, untuk mangsa-mangsa besar seperti rusa, ular memiliki rahang yang elastis untuk menelannya.
Dilansir dari Science ABC, ular memiliki banyak komponen pencernaan yang sama dengan sistem pencernaan manusia.
Sistem pencernaan ular membentang sepanjang tubuhnya yang dimulai dari mulut atau rongga dan meluas ke perut.
Baca juga: Mengenal Black Mamba, Ular Berbisa yang Bisa Membunuh Manusia
Ular biasanya memangsa mangsa bertubuh kecil, seperti tikus, burung, kadal, dan terkadang ular lainnya.
Untuk mangsa yang lebih besar, ular memiliki "rahang berjalan". Kedua bagian rahangnya dapat beroperasi secara terpisah dan seolah "berjalan" di atas mangsa yang besar untuk menelannya.
Taring ular yang melengkung mencegah mangsa melarikan diri, dan menusuknya lebih dalam saat mangsa berjuang untuk melarikan diri.
Setelah mangsa masuk ke mulut ular, ia didorong ke kerongkongan dan menuju perut.
Perut ular, sebagaimana kebanyakan hewan, mengeluarkan koktail asam (asam klorida) dan enzim pencernaan untuk memecah makanan.
Baca juga: 5 Hewan yang Memiliki Penciuman Tajam, Ular hingga Anjing
Ular juga memiliki pankreas, hati, dan kantong empedu yang mengeluarkan enzim pencernaan ke dalam usus yang menyerap nutrisi ke dalam aliran darah.
Ular mampu mencerna sebagian besar hewan yang dimakannya, bahkan hingga tulangnya.
Satu-satunya bagian yang akan tersisa dari mangsanya adalah rambut. Ular kemudian akan mengeluarkannya dalam bentuk pelet.
Ketika mangsanya siap dicerna, ular akan meningkatkan metabolisme hingga 2 sampai 3 kali lipat.
Mereka memperkuat otot jantung dan sistem peredaran darah untuk membantu memompa lebih banyak darah dan meningkatkan sistem pencernaan.
Baca juga: Ular Tanah, Salah Satu Ular Berbisa yang Banyak Masuk Rumah