Ini sesuai dengan kegemarannya di waktu kecil, yakni membaca novel bertema agen rahasia dan intelijen.
Kedua orangtuanya, Vladimir Spiridonovich dan Maria Ivanovna Putina, amat mendukung cita-cita putranya.
Meskipun ibunya dulu berprofesi sebagai buruh dan ayahnya bekerja sebagai konskrip Angkatan Laut Soviet, Vladimir Putin dididik penuh kesungguhan untuk merawat mimpinya.
Baca juga: Profil Vladimir Putin, Penyuka Novel Intelijen yang jadi Presiden Rusia
Pasca-transisi Uni Soviet ke Rusia pada 1991, Putin keluar dari KGB dan mengabdi pada wali kota pertama yang saat itu dipilih secara demokratis, Anatoly Sobchak, di St. Petersburg.
Putin dikenal selalu berada di belakang layar, tapi selalu mampu menyelesaikan masalah.
Sikapnya yang selalu bisa diandalkan inilah yang membuatnya terpilih jadi perdana menteri pada 1999--gerbang awal yang membuatnya jadi sosok paling berkuasa di "Negeri Beruang Merah".
Tahun 2004, Putin dipilih kembali jadi presiden untuk masa jabatan kedua, yang berakhir pada 2008.
Karena sudah dua kali menjadi presiden, menurut aturan, pria berpangkat kolonel harus "libur" terlebih dulu. Namun tak lama kemudian, tepatnya pada 2012, dia kembali menjabat presiden.
Selama dua kali masa jabatannya, ekonomi Rusia diklaim tumbuh pesat. GDP yang diukur dalam kemampuan berbelanja meningkat sampai 72 persen.
Pertumbuhan ini dipicu bom komoditas 2000-an, peningkatan harga-harga minyak, dan dikeluarkannya kebijakan ekonomi dan fiskal.
Baca juga: Putin Siap Kirim Delegasi Rusia ke Minsk untuk Berunding dengan Ukraina
Keberhasilannya pun banyak diapresiasi. Pada 2007, dia diangkat menjadi "Tokoh Tahun Ini" oleh Majalah Time.
Pada 2015, majalah yang sama menempatkannya dalam urutan pertama "Daftar Tokoh Paling Berpengaruh."
Majalah Forbes juga tak ketinggalan. Menempatkan Putin pada urutan pertama 'Daftar Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia" pada 2013, 2014, dan 2015.
(Sumber: Kompas.com Penulis Tito Hilmawan Reditya | Editor Ardi Priyatno Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.