Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Minyak Goreng, Siap-siap Harga Tahu Tempe Diprediksi akan Naik

Kompas.com - 20/02/2022, 21:56 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Masalah harga minyak goreng yang mahal belum juga terselesaikan, masyarakat harus bersiap harga tahu dan tempe juga diprediksi ikut naik.

Masyarakat masih kesulitan mendapatkan stok minyak goreng di pasaran.

Seperti diketahui, harga minyak goreng di pasaran masih berkisar Rp 20.000 per liter, jauh di bawah harga eceran tertinggi (HET) Kementerian Perdagangan sebesar Rp 11.500 per liter.

Kali ini ditambah para perajin tahu dan tempe akan mogok produksi selama tiga hari mulai besok, Senin (21/2/2022).

Belum selesai polemik minyak goreng, harga kedelai juga sudah mengalami kenaikan dari tahun lalu, sehingga membuat perajin merugi.

Dikutip dari Kompas.com, harga kedelai dalam negeri mengalami peningkatan belakangan ini.

Berdasarkan data yang dilaporkan Kementerian Perdagangan, harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022, mencapai 15,77 dollar AS per bushel atau berkisar di Rp 11.240 per kilogram.

Baca juga: Sudah 4 Bulan, Masalah Minyak Goreng Mahal Belum Juga Terselesaikan

Apa penyebab harga kedelai naik?

Oke membeberkan kenaikan harga kedelai disebabkan terjadinya gangguan suplai kedelai dunia. Di Brasil misalnya, terjadi penurunan produksi kedelai yang diprediksi pada Januari akan mencapai 140 juta ton, menurun jadi 125 juta ton per 10 Februari 2022.

Kemudian, faktor lainnya karena adanya inflasi di Amerika Serikat yang mencapai 7 persen yang berdampak pada harga input produksinya.

"Terjadi shortage tenaga kerja, dan kenaikan biaya sewa lahan dan ketidakpastian cuaca di negara produsen yang mengakibatkan petani kedelai di AS menaikkan harga," beber Oke.

Harga tahu tempe diprediksi akan naik

Kemendag juga memprediksi dalam waktu dekat harga tempe dan tahu akan mengalami kenaikan di tingkat masyarakat.

Dirjen Perdagangan Dalam negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, jika harga kedelai mencapai Rp 12.000 per kilo, maka harga jual tempe di konsumen akhir akan naik hingga Rp 300 menjadi Rp 10.600 per kilogram.

Sementara harga tahu naik Rp 50 menjadi per potong menjadi Rp700 per potong.

"Diperkirakan naik sampai Juli. Kalau Rp 12.000 tidak terlampaui ya. Sekarang ini harga kedelai masih Rp 11.500. Jadi harga tempe Rp 10.300 per kilogram dan tahu Rp 650 per potong," kata Oke dalam konferensi pers, Jumat (11/2/2022).

Perajin tahu tempe akan mogok produksi

Mulai besok, perajin tahu dan tempe di Pulau Jawa akan mogok produksi selama tiga hari hingga Rabu (23/2/2022).

Hal ini sebagai respon perajin terhadap mahalnya harga kedelai di pasaran saat ini.

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syaifuddin mengatakan, aksi mogok tersebut semula hanya dilakukan oleh perajin di Jabodetabek dan Jawa Barat saja.

Namun, aksi mogok tersebut diikuti secara sukarela oleh perajin di Banten, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.

"Rencananya 21, 22, 23 Februari (aksi mogok dilakukan), kalau pemerintah tidak mengabulkan tuntutan kami," kata Aip kepada Kompas.com, Minggu (20/2/2022).

Baca juga: Besok Perajin Tahu Tempe Se-Jawa akan Mogok Produksi, akankah Harga Tahu Tempe Naik?

Aip menjelaskan, saat ini harga kedelai diperdagangkan di kisaran harga Rp 11.000, sehingga memicu aksi mogok tersebut sebagai respons terhadap harga kedelai yang mahal.

"Dari harga Rp 9.000 sekarang sudah Rp 11.000," ujarnya.

Oleh karenanya, perajin menuntut pemerintah untuk menstabilkan harga kedelai di pasaran. Apabila tuntutan ini terpenuhi, maka produksi tahu dan tempe akan kembali dilanjutkan.

(Sumber: Kompas.com Penulis Elsa Catriana, Muhammad Idris | Editor Yoga Sukmana, Muhammad Idris)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com