Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diklaim Sebagai Varian Baru Virus Corona, Apa Itu Virus NeoCov?

Kompas.com - 05/02/2022, 08:30 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Belum lama ini, ilmuwan asal China mengaku menemukan virus yang diklaim sebagai varian baru virus Corona.

Dilansir dari The Independent melalui KOMPAS.com, virus yang disebut NeoCov Coronavirus itu disebut memiliki tingkat infeksi dan menyebabkan kematian yang lebih tinggi daripada SARS-CoV-2 penyebab pandemi Covid-19.

Apa itu NeoCov?

Berdasarkan laporan dari ilmuwan China yang belum ditinjau sejawat itu, virus NeoCov bukan varian baru dari virus corona yang menyebabkan pandemi Covid-19 saat ini.

NeoCov adalah virus yang berasal dari jenis virus corona yang berbeda. Virus NeoCov terkait dengan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS-CoV).

Asal-usul Mers-CoV pun tidak sepenuhnya diketahui. Virus tersebut bersifat zoonosis, yakni dapat menular antara hewan dengan manusia, serta dapat menular melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan.

Baca juga: Fakta-fakta Virus NeoCov yang Diklaim Ilmuwan China sebagai Varian Covid Baru

Selama ini, MERS-CoV dikenal sebagai virus Corona yang ditularkan unta dromedari yang terinfeksi kepada manusia.

Menurut hasil penelitian, para ilmuwan China pun memperingatkan bahwa virus NeoCov dapat berbahaya jika ditularkan kelelawar kepada manusia.

Selain itu, NeoCov pun saat ini diduga tidak bisa diatasi oleh antibodi manusia yang selama ini dilatih untuk menargetkan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, dan MERS-CoV.

Para ilmuwan China juga menambahkan, NeoCov berpotensi menginfeksi manusia, meski sejauh ini tidak belum diketahui kecepatan penularannya dan tingkat keparahan infeksinya.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Sabtu (29/1/2022), ahli virus di Universitas Warwick, Profesor Lawrence Young mengatakan, perlu penelitian lebih lanjut terhadap virus NeoCov.

Baca juga: Cara Mencegah Infeksi Florona, Gabungan Influenza dan Virus Corona

"Kita perlu melihat lebih banyak data yang mengonfirmasi infeksi pada manusia dan tingkat keparahan yang terkait sebelum menjadi cemas," kata Lawrence.

Dia menambahkan, infeksi NeoCov pada sel sangat tidak efisien, namun masyarakat tetap perlu waspada terhadap penyebaran virus Corona dari hewan, khususnya kelelawar.

"Ini (studi temuan virus NeoCov) perlu kita pelajari dan membutuhkan integrasi yang lebih baik dari penelitian penyakit menular pada manusia dan hewan," ujar Lawrence.

NeoCov kerabat Mers-CoV

Sementara itu, WHO pun menegaskan bahwa NeoCov adalah virus yang masih berkerabat dengan MERS-CoV.

"Mers-CoV telah diidentifikasi pada unta di beberapa negara di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan," ungkap WHO.

Baca juga: Varian Omicron Mulai Menyebar, Mengapa Virus Corona Terus Bermutasi?

Menurut WHO, 27 negara telah melaporkan kasus Mers-CoV sejak tahun 2012 dan telah menyebabkan 858 kematian akibat infeksi dan komplikasi virus tersebut.

WHO menjelaskan bahwa NeoCov diyakini berasal dari kelelawar yang kemudian nenular kepada unta di beberapa wilayah pada masa lalu.

(Penulis: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com