KOMPAS.com - Sosiolog Roby Muhamad memiliki pendapat sendiri tentang pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.
Menurut Roby, pemindahan ibu kota itu penting dilakukan untuk menghapus jejak-jejak kolonial. Sebab, ibu kota Indonesia yang sekarang, Jakarta, merupakan warisan kolonial.
"Pemindahan ibu kota negara untuk disrupsi jejak-jejak kolonial," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/1/2022).
Roby menjelaskan, ada dua poin yang perlu disampaikan terkait pemindahan ibu kota baru ini.
Poin pertama, menurut dia, keputusan besar seperti pemindahan ibu kota baru harus dilihat dari konteks makro yang besar, bukan hanya dari hal teknis.
Kalau hanya berdasarkan pertimbangan ekonomi atau bisnis, lanjut Roby, keputusan sebesar ini tidak akan masuk logika. Pemindahan ibu kota ini tidak akan berdampak langsung secara ekonomi, malah akan rugi.
Hal ini, kata dia, mirip saat pendiri negara mengambil keputusan besar saat itu, yakni proklamasi kemerdekaan Indonesia.
"Kalau dihitung secara ekonomi, nggak akan masuk, kita rugi. Ngapain kita ngelawan penjajah, negaranya juga miskin. Enggak bisa, tapi tetap kita ambil (keputusan itu)," kata Roby.
Baca juga: Daftar 4 Kementerian yang Ikut Pindah ke IKN Baru Tahun 2024
Saat ini, lanjut dia, bangsa ini sudah haus akan keputusan-keputusan besar yang mendisrupsi arah bangsa secara fundamental.
Diakuinya, di zaman modern seperti sekarang, setiap keputusan didominasi oleh hal yang bersifat teknis, ekonomis dan bisnis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.