Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Calon Booster Vaksin Covid-19 pada 12 Januari 2022

Kompas.com - 08/01/2022, 09:30 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Lima jenis calon booster vaksin Covid-19 kini sedang dalam proses registrasi di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Adapun kelima merek calon booster vaksin Covid-19 yaitu Pfizer, AstraZeneca, Coronavac atau Vaksin PT Bio Farma, Zifivax, dan Sinopharm.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Kamis (30/12/2021), Kepala BPOM, Penny K Lukito mengatakan, data registrasi kelima merek vaksin Covid-19 diharapkan dapat terpenuhi secepatnya agar segera mendapat izin penggunaannya.

"Dalam waktu dekat mudah-mudahan lengkap datanya, sehingga bisa keluarkan emergency use authorization (EUA)," kata Penny

Penny menjelaskan, calon vaksin booster masih dalam tahap uji klinik untuk melengkapi sejumlah data yang dibutuhkan.

Baca juga: Awal 2022, Indonesia Kedatangan Vaksin Pfizer Hampir 1 Juta Dosis

Penny menuturkan, uji klinik dilakukan terhadap jenis vaksin heterologus maupun homologus.

Vaksin heterologus adalah vaksin yang berbeda dengan merek yang tersedia untuk dosis pertama dan kedua, sedangkan vaksin homologus adalah jenis vaksin yang sama dengan vaksin yang tersedia untuk dosis satu dan dua.

"Sedang proses uji klinik yang dilakukan oleh Balitbang Kementerian Kesehatan untuk vaksin booster heterologus atau vaksin yang berbeda (dari) vaksin primer 2 dosis pertama, yaitu vaksin Sinovac, Pfizer, dan AstraZeneca," ujar Penny.

"Juga sedang berproses uji klinik untuk vaksin booster dengan Sinopharm," imbuhnya.

Berikut ini 5 calon booster vaksin Covid-19 pada 12 Januari 2022:

Baca juga: Menkes: 280 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sudah Disuntikkan Selama 2021

1. Pfizer

Berdasarkan data uji klinik fase III, efikasi vaksin Pfizer sebesar 100 persen untuk penerima usia 12-15 tahun, sedangkan untuk penerima usia 16 tahun ke atas, efikasinya menurun menjadi 95,5 persen.

Selain itu, menurut beberapa penelitian, vaksin buatan Pfizer Inc dan BioNTech ini juga dapat ditoleransi oleh semua kelompok usia.

Vaksin Pfizer diberikan secara intramuskular dengan dua kali penyuntikan. Setiap dosis yang diberikan sebanyak 0,3 ml dengan interval pemberian antar dosis selama 21-28 hari.

Vaksin Pfizer telah mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari BPOM pada 15 Juli 2021.

2. AstraZeneca

Calon booster vaksin Covid-19 selanjutnya adalah AstraZeneca. Vaksin yang diproduksi oleh AstraZeneca dan University of Oxford ini memiliki efikasi sebesar 62,1 persen.

Baca juga: Cara Mendapatkan Vaksin Covid-19 untuk Anak 6-11 Tahun di DKI Jakarta

Vaksin AstraZeneca diberikan secara intramuskular dengan dua kali penyuntikan. Interval minimal untuk 0,5 dalam setiap dosis yang diberikan adalah 12 minggu.

Vaksin Covid-19 yang diproduksi dengan prinsip adenovirus ini telah mendapatkan EUA dari BPOM pada 22 Februari 2021.

3. Coronavac atau vaksin PT Bio Farma

Coronavac adalah vaksin Sinovac yang diproduksi oleh PT Bio Farma. Vaksin ini tersedia dalam vial 5 ml. Setiap vial berisi 10 dosis vaksin yang berasal dari virus yang di-inaktivasi.

Vaksin Coronavac harus disimpan dalam tempat penyimpanan dengan suhu stabil antara 2-8 derajat celsius agar kualitasnya terjaga.

Coronavac telah mendapatkan EUA atau izin penggunaan darurat dari BPOM pada 16 Februari 2021.

Baca juga: Syarat Penerima Vaksin Booster Gratis Mulai Januari 2022

4. Zifivax

Vaksin Zifivax dibuat dengan platform rekombinan protein sub-unit. Dengan begitu, vaksin ini diproduksi dari spike glikoprotein atau bagian kecil virus yang memicu kekebalan tubuh saat disuntikkan ke tubuh manusia.

Berdasarkan hasil uji klinik, pemberian vaksin Zifivax secara umum dapat ditoleransi dengan baik. Akan tetapi, vaksin yang diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical ini hanya diberikan untuk kelompok usia 18 tahun ke atas.

Vaksin Zifivax diberikan sebanyak 3 kali suntikan dengan jumlah 25 mcg (0,5 ml) untuk setiap dosis. Pemberiannya dilakukan secara intramuskular dengan interval antar dosis selama 1 bulan.

Vaksin yang memiliki efikasi sebesar 81,71 persen ini telah mendapatkan EUA dari BPOM pada 7 Oktober 2021.

5. Sinopharm

Berdasarkan hasil uji klinik fase III yang dilakukan oleh peneliti di Uni Emirates Arab (UAE) menunjukkan, efikasi vaksin Sinopharm sebesar 78 persen.

Baca juga: Cara Mendapatkan Vaksin Covid-19 untuk Anak 6-11 Tahun di DKI Jakarta

Menurut hasil evaluasi terhadap dua dosis vaksin Sinopharm yang diberikan dengan jarak waktu selama 21 hari, vaksin ini dapat ditoleransi dengan baik.

Vaksin yang didistribusikan oleh PT Kimia Farma ini diproduksi dengan platform inactivated virus atau virus yang dimatikan.

Vaksin Sinopharm telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau EUA dari BPOM pada 29 April 2021.

(Penulis: Haryanti Puspa Sari | Editor: Icha Rastika)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com