KOMPAS.com - Sorong, Papua Barat, diguncang gempa sebanyak 3 kali secara beruntun pada Minggu (19/12/21) dini hari.
Melansir akun Twitter Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa pertama terjadi pada pukul 01.26 dengan kekuatan magnitudo 5,5.
Pusat gempa berada di 3 km Kota Sorong, Papua Barat, dengan kedalman 10 km.
Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, menurut laman BMKG.
Gempa tersebut dirasakan di Sorong dan Sorong selatan dengan skala IV MMI serta Raja Ampat dengan skala III MMI.
Kemudian pada pukul 02.06 WIB berikutnyam gempa kembali mengguncang Sorong dengan kekuatan magnitudo 4,9.
Baca juga: Jember Daerah Rawan Gempa, Simak Penjelasan BMKG Ini
Pusat gempa berada di 36 km timur laut Kota Sorong dengan kedalaman 4 km.
Gempa ini dirasakan di Sorong dengan kedalaman III MMI.
Selang 20 menit kemudian, gempa kembali mengguncang Sorong dengan kekuatan magnitudo 4,1.
Gempa berpusat di laut 37 km Kota Sorong dengan kedalaman 3 km. Gempa ini dirasakan di Sorong dengan kedalaman II-1II MMI.
Apa itu skala MMI? Berikut penjelasan skala MMI yang dilansir laman BMKG.
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Baca juga: Jember Disebut Wilayah Rawan Gempa, Ini Penjelasan BMKG
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sorong, Papua Barat Diguncang Tiga Gempa Beruntun, BMKG: Gempa Pertama Berkekuatan M 5,5 | Penulis: Daryono
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.