Mengapa Kucing Tidur Terus? Ini 3 Penjelasan Ilmiah di Baliknya

Ketika mereka mencapai usia dewasa, kucing tidur antara 16 dan 17 jam setiap hari, sekitar 75% dari hari.

Jika kucing menghabiskan hari sendirian di rumah, kemungkinan besar ia hanya akan menghabiskan waktunya untuk tidur.

Tidak heran jika pemilik kucing menemukan hewan peliharaan mereka tidur setelah pulang kerja, di sofa yang sama dengan yang mereka tinggalkan.

Baca juga: 9 Jenis Bau yang Dibenci Kucing

Kucing dapat tidur lebih banyak selama musim dingin untuk mengelola energi mereka dengan lebih baik.

Selain itu, kucing tidur lebih banyak selama musim ini untuk mengisi kembali panas tubuh mereka.

Seiring bertambahnya usia, mereka tidur hingga 20 jam sehari.

3. Tidur siang lima menit setiap lima menit

Kebiasaan tidur kucing sangat menarik. Hewan peliharaan ini akan selalu mencari sudut terpanas di musim dingin dan sudut paling keren di musim panas.

Tetapi kucing sering memilih tempat yang tidak biasa untuk tidur. Kucing peliharaanmu mungkin tidur di dalam mesin cuci, panci, di atas ban, atau bahkan di dalam mesin mobil.

Posisi tidur kucing juga sangat mencolok. Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi mereka membuat mereka lentur seperti karet.

Mereka tidak tidur terus-menerus atau membagi jam tidur mereka menjadi dua atau tiga kelompok.Setiap ada kesempatan, kucing tidur siang.

Baca juga: Fakta-fakta Kebiasaan Tidur pada Kucing yang Sebaiknya Kamu Tahu

Kucing bahkan bisa tertidur sambil duduk di depan pintu kamar mandi sambil menunggu pemiliknya mandi atau bersiap-siap untuk keluar.

Selama tidur siang singkat ini, yang merupakan 70% dari jam tidur kucing, mereka tidur nyenyak dan mudah dibangunkan.

Lalu 30% sisanya digunakan untuk tidur nyenyak, di mana mereka mungkin mengalami gerakan tubuh dan mata yang tidak disengaja, seperti mengigau. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan bisa mengeong.

Saat kucing tidur nyenyak, mereka tetap waspada, artinya mereka tidak boleh diganggu.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Dian Reinis Kumampung | Editor: Dian Reinis Kumampung)