Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Masker Katup Disebut Jadi Pemicu Menyebarnya Varian Omicron di Hongkong?

Kompas.com - 04/12/2021, 09:40 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Dunia tengah dihebohkan oleh penyebaran virus corona varian Omicron. Di Hongkong, penyebaran virus corona varian terbaru ini disebut dipicu oleh penggunaan masker katup.

Mengapa demikian?

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa masker katup memiliki bentuk yang sedikit berbeda dengan masker biasa.

Pada masker katup terdapat lubang atau penutup yang berfungsi menyaring udara masuk sekaligus jalan keluar udara yang dihembuskan.

Baca juga: Bahaya Masker Katup, yang Disebut Picu Penyebaran Omicron di Hongkong

Melansir Kompas.com, Selasa (30/11/2021), seorang warga yang tengah menjalani karantina setelah tiba dari Afrika Selatan disebut telah menggunakan masker katup alih-alih masker bedah.

Dikutip dari laman South Morning China Post, belakangan orang tersebut dikonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron.

Ia diketahui menggunakan masker katup ketika mengambil makanan atau mengumpulkan sampah selama masa karantina. Ironisnya, diketahui melalui rekaman CCTV, orang tersebut juga kerap tidak memakai masker bahkan ketika pintu kamar hotelnya terbuka.

Ahli mikrobiologi Universitas Hong Kong Profesor Yuen Kwok-yung meyakini masker katup sebagai pemicu penyebaran varian Omicron setelah meneliti kasus tersebut. Menurutnya, masker dengan filter udara yang bisa dibuka itu memiliki desain yang egois.

“Masker ini menyaring udara saat menghirup, tetapi ketika udara dihembuskan melalui katup udara, tidak disaring, itu tidak baik," jelasnya.

Melihat desainnya yang tidak optimal, penggunaan masker katup sebenarnya sudah sejak lama tidak disarankan. Pusat Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menilai katup yang berada di bagian depan masker memungkinkan tetesan pernapasan seseorang keluar dan menyebar.

Karena itu, masker katup memiliki risiko tinggi yang membahayakan orang disekitar penggunanya.

Baca juga: Cara Mencegah Covid-19 Varian Omicron Menurut WHO

“Oleh karena itu, CDC tidak merekomendasikan penggunaan masker atau jika mereka memiliki katup atau ventilasi pernafasan," demikian pernyataan di situs resmi CDC.

Tak hanya itu, sejumlah maskapai penerbangan juga melarang penumpangnya menggunakan masker katup untuk mencegah risiko penyebaran virus corona.

Bahaya penggunaan masker katup 

Pandemi Covid-19 sudah berlangsung hampir dua tahun lamanya. Selama itu juga penggunaan masker menjadi hal yang umum. Ada banyak jenis masker yang beredar di masyarakat.

Mulai dari masker medis, masker kain, hingga masker katup. Jenis yang terakhir disebutkan ini tidak sedikit penggunanya. Kendati begitu, masker katup termasuk jenis yang dilarang keras oleh para pakar kesehatan.

Hal ini didasarkan pada hasil riset soal pola dan metode penyebaran virus corona serta risiko yang ditimbulkan masker tersebut.

Baca juga: Hadapi Omicron, Pemerintah Percepat Vaksinasi sampai 70 Persen dari Jumlah Penduduk

Masker katup bukan untuk alasan medis

Masker katup awalnya dibuat untuk pekerjaan industri agar para pekerja dapat bernapas lebih mudah ketika melakukan pekerjaan di pabrik.

Masker tersebut melengkapi penutup wajah rapat yang juga biasanya mereka pakai. Perbedaan tujuan ini yang membuat masker katup tidak tepat digunakan di masa pandemi Corona.

“Itu menyalahi tujuannya, masker katup tidak memiliki filter," ujar Kai Singbartl, seorang dokter medis yang merupakan ketua pencegahan dan pengendalian infeksi di Mayo Clinic di Arizona, AS.

Menurut Singbartl, katup yang terdapat pada masker sengaja dibuat agar penggunanya lebih mudah berbicara dan menghembuskan napas, guna mengurangi panas serta kelembaban yang dirasakan.

Dalam prosesnya, ini juga memungkinkan pengguna menghembuskan virus dan partikel lainnya.

Riset membuktikan virus corona dapat menyebar dari orang ke orang melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Orang yang terinfeksi Covid-19 juga tidak selalu menunjukkan sejumlah gejala sehingga penting untuk memakai masker yang melindungi baik pemakainya maupun orang lain.

Baca juga: Epidemiolog Minta Pemerintah Tracing 14 Hari Sebelum WHO Umumkan Omicron

Masker katup sendiri tersedia dalam berbagai bentuk dan lapisan termasuk jenis N95, seperti yang banyak digunakan tenaga medis. Namun jenis masker katup ini juga dilarang keras oleh CDC dengan alasan serupa.

“Respirator dengan katup pernafasan tidak boleh digunakan dalam situasi di mana bidang steril harus dipertahankan (misalnya, selama prosedur invasif di ruang operasi atau prosedur) karena katup pernapasan memungkinkan udara yang dihembuskan tanpa filter untuk keluar ke bidang steril,” bunyi keterangan CDC.

(Sumber:Kompas.com/Sekar Langit Nariswari | Editor: Lusia Kus Anna)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com