Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Menghadapi Varian Corona B.1.1.529?

Kompas.com - 27/11/2021, 06:31 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

"Perlu beberapa minggu bagi kita untuk memahaminya," ungkap Maria.

Adapun para ahli yang melakukan penelitian terkait varian baru tergabung dalam kelompok ahli independen bernama Kelompok Penasihat Teknis tentang Evolusi Virus SARS-CoV-2 (TAG VE).

"Ada banyak pekerjaan yang sedang berlangsung. TAG VE akan membahas apakah itu akan menjadi VoI atau VoC. Dan jika itu masalahnya, maka kami akan memberinya nama Yunani. Tapi hal ini sedang dipantau," tutur Maria.

Baca juga: Muncul Covid-19 Varian Botswana B.1.1.529, Inggris Larang Perjalanan dari 6 Negara Afrika

Saran epidemiolog dan dokter untuk cegah penularan

Sama seperti varian lainnya, varian B.1.1.529 muncul salah satunya disebabkan oleh banyaknya angka kasus Covid-19.

"Semua orang di luar sana perlu memahami bahwa semakin banyak virus ini beredar, semakin banyak peluang virus untuk berubah, mutasi akan kita lihat," kata dia.

Pihaknya mengatakan, semua orang memiliki peran dalam menurunkan risiko penularan, serta melindungi diri sendiri dari keparahan penyakit dan kematian.

"Jadi, dapatkan vaksinasi saat Anda bisa. Pastikan Anda menerima dosis penuh dan pastikan Anda mengambil langkah-langkah untuk mengurangi paparan Anda dan mencegah diri Anda menularkan virus itu kepada orang lain," imbuh Maria.

Sementara itu dokter spesialis penyakit menular dari University of Maryland School of Medicine, Amerika Serikat, Dr Faheem Younus, MD mengajak masyarakat menaruh perhatian terhadap varian virus ini namun tak perlu panik.

Ia mengatakan, kita tidak tahu pasti apakah varian B.1.1.529 lebih menular, mematikan, atau kebal.

Baca juga: Simak, Ini Penjelasan WHO tentang Varian Baru Corona B.1.1.529

"Yang kita semua tahu adalah menggunakan masker, menghindari pertemuan, dan vaksin akan menjadi pertahanan terbaik untuk melawannya," cuitnya melalui Twitter, Jumat (26/11/2021).

Untuk mencegah penularan lebih luas, ia menyarankan agar melarang penerbangan dari Afrika dan segera mengirimkan sumber daya mulai vaksin, pendanaan, dan terapi obat ke sana.

"Sebab hanya 4% orang Afrika yang sudah divaksinasi," ujarnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Rosy Dewi Arianti Saptoyo | Editor: Sari Hardiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com