Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Aksi Puan Maharani Tanam Padi Saat Hujan, Tuai Komentar Susi Pudjiastuti dan Warganet

Kompas.com - 13/11/2021, 09:50 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa hari lalu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani melakukan aksi menanam padi bersama petani di area persawahan Sendangmulyo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Saya ingin mengetahui apa saja kebutuhan dan permasalahan yang ada di sini terkait petani. Bagaimana menanam padi, panennya dan sesudah panen itu dijual atau dibeli ke mana. Itu yang jadi perhatian saya,” kata Puan dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (11/11/2021).

Selain menyerap aspirasi, Puan ikut turun ke sawah untuk menanam padi bersama sejumlah petani perempuan di tengah lahan pertanian seluas 6 hektar (ha).

"Puan menanam, nanti rakyat yang memanen. Kali ini saya hadir dengan fokus menanam padi, biarkan rakyat nanti yang memanen,” ucapnya.

Baca juga: Sambil Menanam Padi, Puan Dengar Aspirasi Para Petani di Sleman

Komentar Susi Pudjiastuti

Namun sayangnya, aksi Puan turun ke sawah ini menuai banyak komentar dari warganet bahkan, mantan Menteri Kelautan 2014-2019 Susi Pudjiastuti ikut berkomentar melalui akun Twitter miliknya @susipudjiastuti, Kamis (11/11/2021).

Mengutip CNN, Susi mengomentari aksi Puan menanam padi ditengah kondisi hujan. Hal ini karena menurutnya, petani tidak menanam padi saat hujan sedang turun.

"Biasanya petani menanam padi tidak hujan hujanan," kata Susi lewat akun Twitter miliknya, @susipudjiastuti, Kamis (11/11).

Dari komentar tersebut, Susi mendapatkan banyak respon dari warganet lainnya, diantaranya 1.198 retweets, 253 quote tweets, serta 4.539 likes tercatat pada cuitan Susi hingga Jumat (12/11/2021) kemarin.

Selain itu, aksi Puan turun ke sawah saat hujan tersebut juga disoroti langsung oleh pakar komunikasi politik.

Turun ke sawah saat hujan dinilai tidak lazim

Mengutip Tribunnews, Pakar Komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UPI), Prof Karim Suryadi menilai aksi Puan tersebut tidak lazim.

Hal ini karena petani justru akan pergi saat hujan datang.

"Memang kemunculan peristiwa ini membingungkan karena saya hanya melihat dari sisi gambar."

"Pertama Mbak Puan turun di hari hujan, ini memang tidak lazim bagi petani."

"Saya adalah orang yang dibesarkan di (lingkungan) petani, biasanya petani kalau hujan semuanya pergi, ini enggak," kata Karim, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Jumat (12/11/2021).

Hal kedua yang disoroti Karim adalah penggunaan masker oleh para petani yang menemani Puan menanam padi.

Menurut Karim, para petani yang memakai masker, sementara Puan tidak memakai masker menimbulkan pertanyaan.

Baca juga: Petugas Turun ke Sawah Bujuk Petani agar Mau Divaksin, Ini Penjelasan Kepala Puskesmas Megaluh Jombang

Terlebih, Karim menganggap para petani yang biasa dilihat di lapangan justru jarang memakai masker.

"Yang agak menganggu sebenarnya mengapa dua petani yang muncul di gambar menggunakan masker, sementara Mbak Puan tidak."

Ini menimbulkan pertanyaan sekaligus dalam komunikasi ada efek subliminal, efek yang apa yang sebenarnya mau disampaikan.

"Padahal dalam keseharian yang saya lihat, petani itu hampir tidak pernah menggunakan masker terutama di kampung saya di Subang," ungkap Karim.

(Sumber: Kompas.com Penulis Dwi Nur Hayati | Editor Amalia Purnama Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com