Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua GP Ansor: Menteri Kerja Keras Atasi Covid-19, Layak Diapresiasi, Bukan "Digebuki"

Kompas.com - 06/11/2021, 05:47 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Ketua GP Ansor Rahmat Hidayat Pulungan mengatakan, pemerintah dua tahun belakangan ini sudah bekerja sangat keras dalam mengatasi Pandemi Covid 19, terutama dalam mengatasi krisis PCR, sehingga angka kasus Covid-19 dapat ditekan dengan baik.

Bahkan, kata Rahmat, Presiden Jokowi menegur keras menteri yang bekerja lamban dan aneh-aneh dalam mengatasi Covid 19.

"Seharusnya kinerja seperti itu mendapatkan apresiasi, bukan malah 'digebukin' dengan framing pemberitaan.

Rahmat mengatakan, menteri yang berlatar belakang pengusaha tersebut justru menggerakkan jejaring bisnisnya di dalam membantu pemerintah, di tengah banyak pengusaha “gagap" menghadapi krisis Pandemi Covid-19.

"Jadi framing yang dibangun banyak media sosial para menteri terlibat bisnis PCR melalui jaringan bisnisnya ya salah. Karena fakta historisnya malah mereka yang terlibat membantu negara dalam awal krisis covid," kata Rahmat kepada Kompas.com melalui sambungan WhatsApp, Kamis (4/11/2021).

Baca juga: Klaim Luhut, PT GSI Didirikan demi Ladang Amal PCR, Bukan Cari Untung

Menurut Rahmat, rasa respek dan empati sudah selayaknya diberikan masyarakat kepada menteri-menteri yang "jungkir balik" dalam bekerja untuk mengendalikan wabah Covid-19 ini.

"Jadi harusnya kita respek dan punya empati kepada para menteri yang sudah jungkir balik bekerja mengendalikan Covid selama 2 tahun ini. Kasihan mereka sudah memberikan energinya untuk bangsa ini masih terus difitnah dan dizalimi," katanya.

Terkait kebijakan pemerintah selama pandemi yang selalu berubah-ubah, tambal sulam dan kadang membingungkan harus dilihat dengan perspektif berbeda.

"Kita menghadapi masalah Covid yang belum ada di kamus, tidak ada referensinya, jadi harus hati-hati dan berani," katanya.

Bahkan, menurut Rahmat, Jokowi bersyukur dengan banyak menteri berlatar belakang pengusaha. Hal ini menjadi salah satu kekuatan Jokowi.

"Jadi ketika krisis seperti tahun lalu, para Menteri ini menggunakan kekuatan dan networking bisnisnya untuk terlibat membantu krisis," ujarnya.

Rahmat mengatakan, Presiden Jokowi sudah tujuh tahun menjadi presiden sehingga tahu betul mana menteri yang bekerja dan tidak bekerja keras dalam mengatasi pandemi ini.

"Pak Jokowi ini sudah masuk tahun ke-7 jadi Presiden. Jadi tidak usah ditekan atau diajarin, beliau sudah paham mana menteri yang bisa kerja, mana yang tidak, mana yang memperkaya diri sendiri, mana yang betul berjuang,” tandasnya.

Presiden Jokowi sendiri, lanjutnya, merupakan pekerja keras dan tegas, sehingga para pembantunya sudah pasti bekerja keras dan cepat.

"Bangsa Indonesia ini masih punya sifat pemalu, jadi kalau pimpinannya kerjanya serius, pasti anak buahnya malu kalau pada malas. Saya yakin mereka yang kerja dengan Pak Jokowi kalau niatnya tidak ikhlas pasti sudah stres dan kabur," kata Rahmat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com