Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Cahaya Bumi Semakin Meredup? Kini Tak Seterang Dulu

Kompas.com - 09/10/2021, 08:20 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

Apa penyebab cahaya Bumi semakin meredup?

Penyebab dari cahaya Bumi meredup dari tahun ke tahun karena Bumi saat ini memantulkan sekitar setelngah watt lebih sedikit cahaya per meter persegi, dibandingkan dengan 20 tahun lalu.

Maksud dari angka ini adalah setera dengan penurunan 0,5 persen dalam reflektansi Bumi, yang mana Bumi memantulkan sekitar 30 persen sinar Matahari yang menyinarinya.

"Banyak dari hal-hal ini yang menjadi kejutan untuk Anda, ini adalah salah satu kejutan itu," ujar Goode.

Baca juga: Separuh Penduduk Bumi Memakai Media Sosial, Dunia Pun Berubah...

Ia mengatakan, selama 17 tahun pertama, data terlihat kurang lebih sama, sampai pada titik di mana para peneliti hampir membatalkan sisa penelitian.

"Kami agak enggan untuk melakukan data tiga tahun terakhir karena terlihat sama selama 17 tahun, tetapi akhirnya kami memutuskan untuk kembali mengamati karena kami sudah berjanji pada diri sendiri untuk melakukan hal ini pada 20 tahun data, dan kami mendapatkan hal yang tidak terduga," ucap Goode.

Dalam tiga tahun terakhir, penelitian mereka menunjukkan bahwa cahaya tanah telah turun secara dramatis.

Bahkan begitu banyak penurunan, dan mereka pikir data mereka cacat.

"Ketika kami menganalisis data tiga tahun terakhir, itu terlihat berbeda," kata Goode.

"Pantulan telah turun dan turun secara nyata. Jadi kami pikir kami telah melakukan sesuatu yang salah. Jadi kami mengulanginya beberapa kali dan ternyata itu benar," lanjut dia.

Mereka melihat data tidak berkorelasi dengan kecerahan Matahari yang bervariasi karena siklus Mataharinya, yang berarti penyebabnya pasti sesuatu yang lain.

Bumi semakin panas

Tidak hanya itu, mereka juga memerhatikan penurunan tutupan awan. Sinar Matahari dipantulkan dari puncak awan dan dipantulkan kemnali ke angkasa.

Ketika ada penurunan tutupan awan, lebih banyak sinar Matahari yang diizinkan masuk.

“Bumi semakin panas karena cahaya yang dipantulkan berkurang, sehingga semakin banyak sinar matahari yang masuk, dalam spektrum yang terlihat,” kata Goode.

Penurunan tutupan awan terbesar terjadi di pantai barat Amerika Utara dan Selatan. Wilayah yang sama di mana suhu permukaan laut meningkat, akibat pembalikan kondisi iklim yang disebut Pacific Decadal Oscillation (PDO).

PDO adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada fluktuasi suhu laut jangka panjang di seluruh Samudera Pasifik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com