Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Tidak Ada Sosok Ayah di Gambar Kaleng Khong Guan

KOMPAS.com - Ketiadaan sosok ayah pada gambar kaleng biskuit Khong Guan menjadi pertanyaan banyak orang di Indonesia.

Pasalnya, Khong Guan telah menjadi salah satu kue khas Lebaran. Masyarakat Indonesia telah terbiasa dengan kehadiran biskuit itu pada momen perayaan Idul Fitri.

Dalam Google Translate, Khong Guan berasal dari bahasa mandarin "kong guan" yang berarti kaleng atau stoples kosong.

Meski populer di Indonesia, Khong Guan sebenarnya berasal dari Singapura. Pemiliknya pun merupakan imigran asal Fujian, China.

Selain terkenal karena memiliki rasa yang lezat dengan berbagai variannya, Khong Guan pun populer karena gambar pada kalengnya.

Dalam gambar di kaleng Khong Guan, tampak seorang ibu dengan dua anaknya sedang menyantap biskuit bersama minuman teh. Akan tetapi, tidak ada sosok ayah dalam gambar tersebut.

Alasan tidak ada sosok ayah di gambar kaleng Khong Guan

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Sabtu (22/5/2021), dalam video yang diunggah ANTARA News di channel YouTube-nya, pelukis gambar di kaleng Khong Guan, Bernardus Prasodjo mengaku tidak tahu alasan tidak ada sosok ayah dalam gambar tersebut.

Meski begitu, Bernadus mengatakan, dia memiliki teori yang mungkin bisa menjelaskan alasan ketiadaan sosok ayah dalam gambar kaleng Khong Guan.

"Menurut saya itu cara untuk mempengaruhi ibu rumah tangga supaya membeli. Jadi yang penting ada ibunya di situ, karena yang belanja ibunya kok" kata Bernardus.

Bernardus pun mengungkapkan proses pembuatan gambar tersebut. Awalnya, dia membuat sketsa dengan komposisi gambar sesuai pesanan.

"Kita sketch dulu. Kira-kira seperti ini mau gak. Sampai sudah setuju, kira-kira komposisinya seperti itu, baru kita lukis," ujar Bernardus.

Bernardus menuturkan, lukisan di kaleng Khong Guan itu dibuatnya sekira tahun 1970-an.

Bernardus mengungkapkan, dia mendapat pesanan untuk gambar tersebut dari sebuah perusahaan reparasi film.

"Mereka pesan banyak sekali gambar ke saya. Salah satunya Khong Guan itu," kata Bernardus.

Saat itu, dia mendapat contoh dari sebuah majalah. Potongan gambar itu telah terlihat lusuh. DIa pun mengikuti arahan yang diberikan pihak pemesan terkait gambar yang diinginkan.

Menurut Bernardus, gambar yang sampai saat ini menghiasi kaleng biskuit Khong Guan itu tidak banyak berbeda dengan contoh gambar yang disodorkan kepadanya.

"Ya cuma ini bajunya warna kuning, yang ini merah. Kemudian anaknya yang ini rada digeser ke mari, yang ini jadi pegang biskuit. Ya begitu aja," paparnya.

Sejarah dan pemilik Khong Guan

Berdasarkan informasi dari laman resminya, Khong Guan didirikan oleh kakak adik asal Fujian, China, yakni Chew Choo Keng dan Chew Choo Han.

Keduanya merupakan imigran yang menetap di Singapura. Awalnya, mereka berdua bekerja di sebuah pabrik biskuit lokal untuk menafkahi keluarganya.

Akan tetapi, setelah Jepang menginvasi Singapura, Chew Choo Keng dan chew Choo Han kemudian pergi ke Perak, Malaysia, untuk berlindung.

Tak hanya berlindung, di Malaysia pun keduanya membuat biskuit tanpa mesin untuk dijual. Biskuit buatan keduanya sebenarnya cukup laku, namun karena kekurangan pasokan tepung dan gula, kakak adik itu pun beralih menjadi penjual garam dan sabun.

Setelah Singapura terbebas dari Jepang, kakak adik itu kemudian kembali ke Negeri Singa itu dan memulai kembali usaha biskuit yang pernah digelutinya.

Kesuksesan Khong Guan

Biskuit Khong Guan mengalami awal kesuksesan saat Chew Choo Han secara kebetulan menemukan beberapa mesin pembuat biskuit yang sudah tua dan rusak akibat perang.

Uniknya, mesin itu berasal dari pabrik tua tempat mereka dulu bekerja yang telah dijual oleh pemiliknya.

Chew Choo Han kemudian memproduksi kue biskuit dengan mesin semi-otomatis itu. Mesin tersebut terbilang sederhana, penggeraknya menggunakan rantai sepeda untuk memindahkan biskuit pada sistem konveyor.

Penjualan biskuit hasil produksinya pun meningkat pesat. Pada 1947, Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited diresmikan di Singapura.

Khong Guan kemudian melakukan ekspansi bisnis ke sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Indonesia. Selanjutnya, pabrik Khong Guan didirikan di beberapa kota pesisir di China pada awal 1980-an.

Di Indonesia, Khong Guan juga memproduksi kue lainnya, di antaranya Malkist rasa abon, Malkist Crackers, dan Khong Guan Saltcheese Combo, serta yang terpopuler adalah Khong Guan Red Assorted Biscuits.

(Penulis: Farid Assifa | Editor: Farid Assifa)

Sumber: KOMPAS.com

https://www.kompas.com/wiken/read/2022/04/10/200000681/alasan-tidak-ada-sosok-ayah-di-gambar-kaleng-khong-guan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke