Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Bertha Benz, Wanita Hebat di Balik Kesuksesan Mercedes-Benz

Bertha mulai menyukai hal-hal yang berbau teknik berkat pengaruh sang Ayah yang merupakan pengusaha kayu dan real estate.

Matanya selalu berbinar ketika mendengarkan sang Ayah bercerita mengenai bagaimana kinerja sebuah lokomotif.

Sayangnya di masa itu, perempuan belum mendapatkan kesempatan untuk unjuk gigi, berinovasi maupun berkarya.

Ilmuwan-ilmuwan di tahun 1800-an berpendapat bahwa kaum perempuan mempunyai kapasitas otak yang tidak mampu menyerap banyak informasi, dan bila dipaksakan maka akan berakibat buruk untuk kandungan mereka.

Pada usia 9 tahun Bertha terhenyak ketika melihat album keluarga bertuliskan tentang dirinya; "Sayangnya hanya anak perempuan." Hal itu memacunya untuk membuktikan bahwa kaum perempuan mampu melakukan banyak hal luar biasa.

Bertha tumbuh menjadi gadis cantik, dan dengan status keluarga berada, tentu saja menarik banyak kaum lawan jenis yang merusaha untuk memikat hatinya.

Hingga pada suatu hari di tanggal 27 Juni 1869, Bertha dan sang Ibunda tengah mengikuti sebuah wisata yang diselenggarakan oleh salah satu klub ternama "Eintracht".

Seorang insinyur muda bergabung bersama mereka dalam satu coach (kereta kuda), dan bercerita mengenai proyeknya dalam menciptakan sebuah kereta tak berkuda yang digerakkan oleh mesin yang disebut automobile.

Pemuda itu bernama Karl Benz. Bertha kagum akan pandangan Karl yang visioner, serta sepak terjangnya dalam menggapai cita-citanya. Saat itu Bertha menyadari bahwa ia menyukai Karl dan ingin menghabiskan sisa hidup bersamanya.

Keinginan Bertha untuk menikah dengan Karl mendapatkan peringatan dari sang Ayah, mengenai status dan khawatir nantinya Bertha tidak akan bisa berbuat apa-apa jika bersama dengan Karl.

Berharap dari Karl yang seorang pemuda biasa-biasa saja, masih belum dapat dipastikan. Namun Bertha sudah bertekad.

Ia malah menanamkan modal yang didapatnya dari dowry (secara adat, dalam sebuah pernikahan, adalah sejumlah kekayaan yang diberikan oleh keluarga mempelai wanita yang kepada mempelai pria, seolah-olah diperuntukkan untuk mempelai wanitanya) untuk pabrik konstruksi baja milik Karl yang kemudian beralih ke Pabrik Motor Gas bernama Rheinische Gasmotorenfabrik Benz & Cie.

Pada 20 Juli 1872, Karl Benz menikah Bertha Ringer dan Bertha pun resmi menggunakan nama Bertha Benz.

Karl dan Bertha tinggal di Mannheim. Mereka dikaruniai lima orang anak, yakni Eugen, Richard, Thilde, Clara dan Ellen. Sepuluh tahun pertama dalam pernikahan mereka sangat sulit.

Bertha jadi bulan-bulanan. Namun dirinya tetap gigih dengan selalu mendampingi suaminya.

Akhirnya, "Benz Patent Motorwagen", ciptaan Karl Benz dipatenkan pada 29 Januari 1886 sebagai alat transportasi yang mandiri.

Inovasi ini mampu menghasilkan tenaga karena didesain terpadu. Bukan sekedar coach atau kereta kuda yang dipasangi mesin.

Namun Benz Motorwagen tidak langsung diterima pasar. Orang belum bisa menerima perubahan kebiasan menaiki kereta yang ditarik kuda.

Belum lagi permesinan bukan sesuatu yang familiar di kalangan masyarakat. Karl mungkin seorang innovator yang handal, namun ia sama sekali tak mengerti bisnis.

"Test drive" pertama Mercedes-Benz

Pada suatu pagi tanggal 5 Agustus 1888, tanpa sepengetahuan suaminya, Bertha menaiki Benz Motorwagen model 3 dan mengendarainya sepanjang 104 kilometer dari Mannheim demi mengunjungi sang ibunda di kota kelahirannya, Pforzheim. Ia disertai kedua putranya, Eugen dan Richard.

Namun sesungguhnya motif dari rencana perjalanan ini adalah untuk meyakinkan Karl dan juga masyarakat tentang kehandalan Benz Motorwagen.

Dalam perjalanannya, mobil kehabisan bahan bakar, hingga Eugen dan Richard harus turun untuk mendorong. Mereka berhenti untuk isi tanki dengan ligroin yang dibeli di toko obat di Wiesloch.

Pada masa itu petrol dan bahan mentah minyak lainnya hanya dapat dibeli di toko obat.

Lebih hebatnya, Bertha juga membersihkan jalur bahan bakar pada karburator dengan menggunakan pin dari topinya, dan mengganti brake lining yang ia pesan khusus dari seorang pembuat sepatu. Bertha kemudian memasangkannya pada dudukan brake pad.

Perjalanan makin melelahkan karena jalur yang dilaluinya belum biasa untuk sebuah mobil.

Eugen dan Richard harus turun beberapa kali untuk mendorong ketika mobil menaiki jalur mendaki.

Bertha Benz dan kedua putranya tiba di Pforzheim pada malam hari. Mereka kemudian segera mengabari Karl lewat telegram.

Keberhasilan marketing Bertha

Bertha Benz bukan saja berhasil mendemonstrasikan kelayakan mengemudi Benz Motorwagen demi publisitas (marketing publicity), tetapi juga merupakan orang pertama yang melakukan road trip (perjalanan jarak jauh) yang pernah dilakukan dengan mengendarai sebuah automobile.

Beberapa pengembangan dilakukan pada Benz Motorwagen model berikutnya, menyangkut rem, gear untuk menanjak, dan karburator.

Perjalanan Bertha terbukti menjadi sesuatu yang ampuh untuk meyakinkan masyarakat akan kehandalan sebuah automobile.

Selanjutnya "test drive" tetap dilakukan oleh semua perusahaan pembuat dan penjual mobil, hingga sekarang.

Pada tahun 1926, perusahaan mobil Daimler-Motoren-Gesellschaft (DMG) merger dengan Benz & Cie menjadi Daimler-Benz. Mobil pertama mereka dengan brand "Mercedes-Benz" yang kita kenal hingga sekarang, diproduksi pada tahun 1926.

Pada tanggal 4 April 1929, Karl Benz meninggal dalam usia 84 tahun di rumahnya di Ladenburg. Rumah tersebut juga menjadi bengkel milik bisnis keluarga Benz Sohne sejak tahun 1906.

Dalam memoarnya pada tahun 1926, Karl Benz menulis, "Only one person remained with me in the small ship of life when it seemed destined to sink. That was my wife. Bravely and resolutely she set the new sails of hope."

Kemiskinan dan cemoohan dihadapi Bertha Benz dan keluarga selama lebih dari satu dekade, yang berujung pengakuan masyarakat dan kemakmuran bagi keluarganya.

Inovasi dilakukan mereka bertahun-tahun sebelum diterima oleh dunia.

Dan kini abad ke-21, mobil telah menjadi salah satu kemajuan budaya paling penting. Tidak ada yang berani menyangkal kontribusi besar yang telah diciptakan oleh keluarga Benz untuk kehidupan modern.

Bertha Benz, yang tidak pernah diizinkan untuk belajar sendiri karena kendala sosial pada masanya, dinyatakan sebagai senator kehormatan oleh Technical University of Karlsruhe pada ulang tahunnya yang ke-95.

Bertha meninggal dua hari kemudian, yaitu pada tanggal 5 Mei 1944, di vilanya di Ladenburg, tempat anggota keluarganya tinggal selama tiga puluh tahun lagi.

Bertha pergi dengan damai. Ia adalah seorang wanita yang tidak pernah membiarkan apa pun dan siapa pun mencegahnya dari mewujudkan visinya.

Rumah Benz sekarang telah ditetapkan sebagai tempat bersejarah dan digunakan sebagai fasilitas pertemuan ilmiah untuk yayasan nirlaba, Gottlieb Daimler dan Yayasan Karl Benz, yang menghormati Bertha dan Karl Benz untuk kontribusi dan perjuangan mereka dalam sejarah mobil.

Pada tahun 2008, The Bertha Benz Memorial Route diresmikan. Publik bisa melakukan napak tilas perjalanan Bertha Benz melewati rute yang sama seperti pada Agustus 1888 sepanjang 194 km (pulang pergi) itu.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Mengenang Bertha Benz, Wanita Hebat di Balik Kesuksesan Mercedes-Benz".

https://www.kompas.com/wiken/read/2022/02/22/130029381/kisah-bertha-benz-wanita-hebat-di-balik-kesuksesan-mercedes-benz

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke