Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Gejala Pembekuan Darah di Otak dan Cara Mendeteksinya

KOMPAS.com - Pembekuan darah di otak tentu tak boleh disepelekan karena bisa berlangsung secara cepat.

Akan tetapi, masalah kesehatan yang bisa berakibat fatal ini bisa diobati asalkan diketahui sejak dini.

Dilansir dari Everyday Health melalui KOMPAS.com, pembekuan darah di otak bisa menyebabkan stroke jika tidak segera ditangani secara medis.

Efek pembekuan darah di otak

Letak dan tingkat pembekuan darah di otak akan berpengaruh terhadap efek yang ditimbulkannya.

Risiko kerusakan yang muncul dapat cenderung berat apabila pembekuan darah mempengaruhi area otak yang dominan.

Sebaliknya, efek pembekuan darah bisa ringan jika terjadi di pembuluh darah yang tidak utama dan memiliki banyak cabang.

Pembekuan darah juga bisa mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah di otak dan merusak jaringan otak.

Gejala pembekuan darah di otak

Dilansir dari Narayana Health, berikut ini 7 gejala pembekuan darah di otak, yakni:

- Pandangan mendadak kabur atau gelap.

- Gangguan bicara atau tiba-tiba bicara jadi tidak jelas.

- Susah menelan makanan dan minuman, atau tersedak terus-menerus.

- Sakit kepala hebat, rasa nyeri ini datang tiba-tiba tanpa sebab jelas.

- Sangat mual, biasanya berbarengan dengan sakit kepala atau pusing.

- Sebagian anggota tubuh mendadak tidak bisa digerakkan, biasanya terlihat di lengan atau kaki.

- Tubuh kehilangan keseimbangan atau limbung.

Gejala pembekuan darah di otak itu pun juga bisa menjadi tanda stroke. Jika mengalaminya, segera kunjungi rumah sakit agar mendapatkan perawatan medis yang tepat.

Tindakan tersebut sangat penting, sebab gumpalan darah yang membeku bisa pecah dan membentuk emboli jika terlambat mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Nantinya, emboli bisa berpindah dan menyumbat bagian tubuh lain, termasuk paru-paru.

Cara mendeteksi pembekuan darah di otak

Dilansir dari Mayo Clinic melalui KOMPAS.com, cara mendeteksi pembekuan darah di otak adalah dengan melakukan MRI atau CT scan kepala.

Dokter pun dapat menyarankan kepada pasien agar melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk melihat kemungkinan adanya penyumbatan pembuluh darah yang mengarah ke otak.

Dokter juga dapat menyarankan kepada pasien agar melakukan beberapa pemeriksaan tambahan, seperti tes darah, sebab beberapa gejala pembekuan darah di otak bisa menyerupai masalah kesehatan lain.

(Penulis: Mahardini Nur Afifah)

Sumber: KOMPAS.com

https://www.kompas.com/wiken/read/2021/12/04/110000081/7-gejala-pembekuan-darah-di-otak-dan-cara-mendeteksinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke