Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan karena Magnet, Ini Penyebab Mesin Kendaraan Mati di Rel Kereta

Kompas.com - 11/04/2024, 06:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mesin kendaraan seperti truk, mobil, ataupun motor berisiko mati di tengah rel kereta api.

Hal tersebut seperti unggahan yang dibagikan akun media sosial X atau Twitter @innovacommunity pada Minggu (7/4/2024).

Dalam unggahannya, warganet itu menanyakan penyebab mesin mobil mati saat berkendara melewati tengah rel kereta api. Ada mitos menyebut, keadaan ini timbul karena rel memiliki magnet yang membuat mesin mati.

"Mitos yg selama ini ada, 'medan magnet dr rel kereta, bikin mesin mati'. Sampai saat ini, belum nemu penjelasan ilmiah nya," tulis pengunggah.

"Yg ada, disebabkan faktor psikologis, supir panik. Krn mayoritas yg kecelakaan mobil dgn transmisi manual. Gmana? Apakah krn panik? Atau medan magnet?" lanjut dia.

Hingga Senin (8/4/2024), unggahan itu tayang 441.000 kali dan disukai 530 warganet.

Lalu, apa penyebab dan bagaimana solusi mesin kendaraan mati saat melintas di rel kereta api?

Baca juga: 3 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan April 2024, Mana Saja?


Bukan karena magnet rel kereta

Ahli Teknik Elektro dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Eka Firmansyah menjelaskan penyebab mesin kendaraan macet atau mati di tengah rel kereta api.

Menurut Eka, informasi jika kendaraan mati akibat adanya magnet di atas rel merupakan hal yang salah.

"Munculnya hoaks bahwa ada medan magnet di atas rel. Saya berani memastikan tidak ada medan magent kuat di atas rel kereta api," tegasnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/4/2024).

Untuk membuktikan hal tersebut, Eka bahkan meminta pengguna ponsel Android untuk menginstal aplikasi Physics Tool. Aplikasi itu memiliki menu magnetism dan magnetometer untuk mendeteksi keberadaan magnet di suatu tempat.

Jika aplikasi itu didekatkan ke sekitar rel kereta api, nantinya akan muncul informasi daya magnet dalam aplikasi itu.

Kondisi demikian, katanya, wajar karena ada banyak besi di dekat rel. Namun, kekuatan magnet yang ada tidaklah besar.

"Percayalah, ada magnet yang terpasang di motor starter dalam mobil. (Magnet ini) memiliki kuat medan 1 T atau 1 juta kali lebih kuat, dan mobil baik-baik saja," lanjutnya.

Sebagai perbandingan, medan magnet Bumi terukur sekitar 25 uT.

Baca juga: Daftar Lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Tol Trans Jawa Selama Lebaran 2024

Halaman:

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com