Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Jalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari, Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Kompas.com - 08/04/2024, 05:30 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa berita menjadi populer di kanal Tren sepanjang Minggu (7/4/2024) hingga Senin(8/4/2024).

Salah satunya terkait studi terbaru menunjukkan, rutin jalan kaki 9.000-10.000 langkah per hari mampu menurunkan risiko kematian dini akibat penyakit jantung.

Selain itu, gerhana Matahari total 8 April 2024 diprediksi tidak akan muncul lagi selama 375 tahun ke depan.

Berikut berita selengkapnya :

1. 4 Hal yang Akan Terjadi Saat Rutin Jalan Kaki 10.000 Langkah per Hari.

Mengacu pada hasil penelitian, jalan kaki 9.000-10.000 langkah per hari dikaitkan dengan penurunan risiko kematian sebesar 39 persen selama masa tindak lanjut dan penurunan risiko insiden terkait jantung sebesar 21 persen.

Lantas, apa saja yang terjadi pada tubuh saat berjalan kaki 10.000 langkah per hari:

Baca juga: 4 Hal yang Akan Terjadi Saat Rutin Jalan Kaki 10.000 Langkah per Hari

2. Gerhana Matahari Total 8 April Diklaim Tidak Akan Muncul Lagi Selama 375 Tahun.

Video yang menginformasikan fenomena gerhana Matahari total 8 April 2024 di kawasan Amerika tidak akan dilihat lagi selama 375 tahun, ramai di media sosial.

Narasi dalam video menyebutkan, gerhana menjelang Idul Fitri ini merupakan fenomena luar biasa yang akan menjadi sejarah.

Baca juga: Gerhana Matahari Total 8 April Diklaim Tidak Akan Muncul Lagi Selama 375 Tahun, Ini Kata Ahli

3. Ramai Foto Menteri Tunggu Kereta Sepulang Kerja, Gaya Hidup Sederhana Pejabat Swedia.

Potret seorang menteri wanita di Swedia menjadi perbincangan karena dinilai tidak seperti pejabat tinggi pemerintahan pada umumnya.

Melalui akun X @RafikaBayu, Kamis (4/4/2024), warganet Indonesia membagikan foto wanita berambut pendek dengan jaket merah yang tengah duduk di sebuah kursi di peron kereta api.

Baca juga: Ramai Foto Menteri Tunggu Kereta Sepulang Kerja, Gaya Hidup Sederhana Pejabat Swedia

4. Muncul Virus B Mematikan di Hong Kong, Ini Gejala dan Penularannya.

Seorang pria berusia 37 tahun dinyatakan positif terinfeksi virus B setelah diserang seekor monyet di Kam Shan Country Park, Hong Kong.

Pria tersebut dilaporkan berada dalam kondisi kritis. Beberapa minggu usai diserang monyet, pria tersebut dirujuk ke rumah sakit karena demam dan mengalami penurunan kesadaran pada Kamis (21/3/2024).

Ia kemudian dirawat di Rumah Sakit Yan Chai, Hong Kong, Taipei Times, Jumat (5/4/2024).

Baca juga: Muncul Virus B Mematikan di Hong Kong, Ini Gejala dan Penularannya

5. Arie Febriant, Pria yang Videonya Viral Ludahi Pengendara Mobil Akhirnya Minta Maaf.

Arie Febriant, pegawai Pertamina yang sebelumnya videonya viral karena meludahi pengendara di Jakarta Selatan, Sabtu (6/4/2024) akhirnya minta maaf.

Unggahan video permintaan maaf itu dimuat oleh akun @jakartaselatan24jam pada Minggu (7/4/2024) siang.

Baca juga: Arie Febriant, Pria yang Videonya Viral Ludahi Pengendara Mobil Akhirnya Minta Maaf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com