Maraknya kasus eksploitasi kerja yang berkedok magang menurut Siti disebabkan oleh banyak hal.
Selain karena faktor mahasiswa yang tergiur konversi SKS, penegakan hukum yang lemah juga menjadi salah satu penyebabnya.
Selama menangani beberapa kasus TPPO, Siti mengungkapkan bahwa hukuman yang diberikan tidak memberikan efek jera kepada pelaku.
“Bahkan, pada kasus perekrutan siswa SMK di Malaysia yang didampingi langsung oleh Migrant Care, pelakunya justru dibebaskan karena dia punya pasangan yang dulunya mantan diplomat di Malaysia,” tuturnya.
Lemahnya penegakan hukum mengenai kasus eksploitasi kerja di luar negeri membuat penanganannya tidak maksimal.
Siti mengungkapkan, apabila proses hukum sampai kepada vonis, umumnya yang akan dijatuhi hukuman adalah calo-calo yang merekrut orang.
Di sisi lain, mafia yang mendalangi kasus eksploitasi kerja ini justru tidak diadili dengan semestinya.
“Mafianya sudah terstruktur, jaringan internasionalnya sudah terlalu besar. Sepertinya dari berbagai sisi ada perannya masing-masing,” ungkapnya.
Siti juga menyinggung masalah lemahnya peran pemerintah ketika mengawasi tenaga kerja yang rentan dieksploitasi.
Baca juga: Kronologi Dugaan Perdagangan Orang di Jerman, Magang Berkedok Kampus Merdeka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.