Tujuan dari hibernasi adalah supaya tidak harus mencari makanan pada saat musim dingin.
Selain itu, alasan lain hibernasi adalah supaya tidak harus melakukan migrasi ke tempat yang lebih hangat.
Melalui hibernasi, makhluk hidup tidak akan menggunakan metabolisme mereka karena dalam mode hemat energi.
Selama proses hibernasi, beberapa bagian tubuh akan turun ke tingkat yang lebih rendah. Seperti detak jantung, suhu tubuh, dan laju pernapasan.
Baca juga: 5 Jenis Ikan Ini Bantu Memperpanjang Umur, Rutin Dikonsumsi Warga Zona Biru
Lebih lanjut, Fahmi mengungkapkan bahwa jenis ikan hibernasi belum pernah ditemui di Indonesia.
"Kebetulan untuk jenis ikan seperti ini belum pernah ada kasusnya di Indonesia, ini biasa terjadi di daerah-daerah yang mengalami cuaca atau musim yang ekstrem," ucap dia.
Ia memberikan contoh, misalnya saat musim kering yang berkepanjangan sehingga aliran sungai menjadi kering selama beberapa waktu (bisa beberapa bulan atau bahkan 1 tahun).
Oleh karena itu, ikan-ikan yang hidup di sana beradaptasi dengan cara berhibernasi, yaitu dengan cara memendam tubuhnya di lumpur atau dalam tanah.
Sehingga, kata Fahmi, ketika tanahnya mengering, tubuh mereka juga ikut menjadi kering sampai pada suatu saat ketika air sudah mulai mengalir lagi, ikan-ikan tersebut akan pulih dan hidup lagi.
Baca juga: 7 Jenis Ikan Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan, Apa Saja?
Sementara itu, dokter hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Slamet Raharjo mengatakan, ikan yang ada dalam unggahan tersebut diduga adalah jenis ikan betok.
"Ikan dalam video adalah ikan betok yang memiliki organ tambahan untuk menyimpan oksigen yang membuat ikan tersebut dapat bertahan hidup lama di luar air," ujarnya terpisah.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa ada beberapa poin penting yang harus diketahui secara nalar.
Apabila ikan betok yang tampak kering tersebut sudah benar-benar mati, dimasukkan ke air pun tetap tidak akan bisa hidup lagi.
"Kecuali, bila ikan betok tersebut belum mati, saat dimasukkan air tampak hidup lagi kemungkinan besar karena masih memiliki simpanan oksigen dalam organ tambahan penyimpan oksigen," jelasnya.
Adapun bila ikan betok tersebut belum mati, tampak kering, dan dikerubungi semut seperti yang terlihat pada video, recovery ketika dimasukkan lagi ke dalam air tidak langsung berupa gerakan pindah tempat.
Akan tetapi diawali dengan gerakan tutup insang sebagai indikator bernafas, dan diikuti gerakan sirip dada. Baru beberapa saat kemudian akan bergerak perlahan-lahan.
"Pada video tersebut aneh karena tidak terlihat gerakan tutup insang dan sirip dada. Dan kalaupun bisa bergerak tidak menjamin bisa survive," ucap Slamet.
Pasalnya, ketika kering, insang akan kolaps dan tidak bisa berdifusi menyerap oksigen.
Selain itu, kulit dan sisik yang kering akan kehilangan lendir yang berfungsi untuk pertahanan diri atau sistem imunitas ikan jebol, akhirnya pasti mati juga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.