Tindakan sang pilot menyebabkan 121 penumpang dan kru pesawat tidak sadarkan diri sebelum pesawat tersebut jatuh di Yunani dua jam kemudian karena kehabisan bahan bakar.
Baca juga: Temuan Puing Pintu Landing Gear dan Teori Baru Penyebab Kecelakaan Pesawat MH370
Glynn juga mengungkap kemungkinan lain di balik skenario sebelum Malaysia Airlines MH370 hilang.
Ia menyatakan mudah bagi pilot untuk mencegah pihak lain masuk ke dalam kokpit.
Sebabnya, pintu kokpit dirancang untuk mencegah orang, baik penumpang atau kru, setelah tragedi 9/11 di AS.
"Pintu akan menutup secara otomatis, dan pilot bisa menguncinya dengan tombol ini," katanya sambil menunjuk sebuah tombol.
"Dan Anda juga bisa menutup pintu, ada gerendel manual yang melarang semua orang masuk ke dek penerbangan. Anda bisa mengontrol penuh pintu," tambah dia.
Baca juga: Kisah Penemuan Puing MH370 oleh Nelayan Madagaskar, Bertahun-tahun Disimpan dan Dijadikan Papan Cuci
Jauh sebelum Glynn mengutarakan dugaannya, peneliti yang terdiri dari Richard Godfrey, Hannes Coetzee, dan Profesor Simon Maskell menyebutkan, MH370 berada sekitar 1.560 kilometer sebelah Barat Perth, Australia.
Dugaan tersebut didasarkan pada Weak Signal Propagation Reporter (WSPR) untuk melacak jalur penerbangan MH370 selama enam jam setelah hilang kontak.
"Teknologi ini telah dikembangkan selama tiga tahun terakhir dan hasilnya merupakan bukti baru yang kredibel," kata mereka dikutip dari Kompas.com, Minggu (3/9/2023).
Peneliti mengatakan, temuan mereka selaras dengan analisis yang dilakukan oleh Boeing dan analisis drift oleh University of Western Australia terhadap puing-puing yang ditemukan di sekitar Samudera Hindia.
Baca juga: Pilot MH370 Diduga Kuat Sengaja Jatuhkan Pesawat, Ini Analisisnya...
Dalam melacak MH370, peneliti mengombinasikan data Boeing, satelit Inmarsat, dan analisis.
Kombinasi data tersebut menghasilkan temuan yang signifikan bahwa lokasi jatuhnya pesawat sama.
"Bersama dengan (data) ini, gambaran komprehensif tentang jam-jam terakhir penerbangan MH370 dapat disusun," kata peneliti.
Mereka menyampaikan, MH370 diterbangkan menuju Samudera Hindia. Pesawat ini kemudian kehabisan bahan bakar di beberapa titik setelah sinyal terakhir setelah tengah malam.
Pada 2023 lalu, sudah ditemukan 41 temuan yang terkait dengan hilangnya MH370 di sebagian besar Pantai Timur Afrika hingga ke Cape Town.
Baca juga: Tragedi Hilangnya MH370, Setelah 8 Tahun Puing Ditemukan di Madagaskar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.