Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Veteran Australia Ungkap Teori Mengerikan di Balik Hilangnya Malaysia Airlines MH370

Kompas.com - 24/02/2024, 21:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jelang 10 tahun tragedi Malaysia Airlines MH370, keberadaan pesawat Boeing 777 yang hilang hingga kini masih menjadi misteri.

Pesawat yang mengangkut 239 penumpang tersebut hilang saat terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, China pada 8 Maret 2014.

Ada berbagai teori yang menyelimuti hilangnya MH370, mulai dari kemungkinan pesawat ini dibajak teroris, disandera di Afghanistan, hingga jatuh di hutan Kamboja.

Namun, menurut mantan pilot Qantas Australia, Mike Glynn, para penumpang dan kru NH370 mungkin telah dilumpuhkan sebelum mereka mengetahui apa yang terjadi.

Teori tersebut diungkapkan Glynn dalam sebuah film dokumenter Sky News Australia berjudul MH370: Ten Years On, yang tayang pada Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Hilang Sejak 2014, Peneliti Duga Pesawat Malaysia MH370 Berada di Barat Perth, Australia

Terkait katup pesawat

Salah satu teori yang sempat beredar terkait hilangnya MH370 adalah kapten pesawat Zaharie Ahmad Shah (53) diduga melakukan bunuh diri.

Meski begitu, pihak berwenang hingga kini tidak mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut.

Terkait dugaan itu, Glynn menyampaikan, ada kemungkinan pilot terlibat sehingga MH370 tidak dapat dilacak hingga saat ini.

Glynn menyebut pilot bisa saja sengaja mengendalikan katup pesawat yang mengontrol pelepasan tekanan udara pada kabin selama penerbangan.

"Jadi pada dasarnya, pilot hanya perlu memencet beberapa tombol dalam beberapa saat," ujarnya dikutip dari Sky News.

"Ya. Pastikan pintunya terkunci, jadi tidak ada yang bisa masuk. Tidak ada yang bisa dilakukan siapa pun," sambungnya.

Baca juga: Viral, Foto Malaysia Airlines MH370 Ditemukan di Bawah Laut, Ini Faktanya

Penumpang dan kru alami hipoksia

Glynn menjelaskan, ketika katup keluar pesawat dibuka, maka tekanan udara di pesawat akan turun dalam waktu singkat.

Menurut dia, semua orang yang ada di pesawat akan mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen apabila pesawat tidak menurunkan ketinggian dalam waktu 3-4 menit.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan penumpang mengalami kebingungan dan detak jantung yang cepat sebelum kehilangan kesadaran.

Insiden serupa pernah terjadi pada tahun 2005 ketika pilot Helios Airways gagal mengatur tekanan kabin pesawat.

Halaman:

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com