Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Penumpang Pasang Kipas Angin di KA Airlangga, KAI Ingatkan Bahayanya

Kompas.com - 17/02/2024, 20:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video penumpang memasang kipas angin di dalam kereta api (KA) Airlangga, viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @jalur5 pada Sabtu (17/2/2024) pagi.

Dalam video terlihat, kipas angin dipasang pada bagasi kabin yang berada tepat di atas tempat duduk penumpang.

Pengunggah menyebut, kejadian itu terjadi pada KA Airlangga dengan rute dari Stasiun Surabaya Pasar Turi, Jawa Timur menuju Stasiun Pasar Senen, Jakarta.

Dikatakan bahwa kipas angin tersebut mendapatkan listrik dari stop kontak yang ada di KA Airlangga tersebut.

Salah satu penumpang menggunakan kipas angin portabel yang ditempelkan pada rak bagasi. Kipas angin ini mendapatkan listrik dari stop kontak yang ada di kereta api,” bunyi keterangan pengunggah.

Hingga Sabtu sore, unggahan tersebut sudah mendapat 4.324 likes dan ratusan komentar warganet.

Baca juga: 6 Kelompok yang Dapat Diskon Tiket Kereta dari KAI pada 2024, Siapa Saja?

Penjelasan KAI

VP Public Relations PT KAI Joni Martinus membenarkan adanya kejadian penumpang memasang kipas angin di dalam kereta api tersebut. Namun, ia belum bisa memastikan kapan peristiwa itu terjadi.

Joni menegaskan, penumpang dilarang memasang kipas angin di dalam kereta api seperti pada unggahan tersebut.

“Kami menegaskan bahwa seluruh pelanggan kereta api dilarang berperilaku yang dapat membahayakan keselamatan dan/atau mengganggu penumpang lain,” ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Ia menambahkan, aturan tersebut sudah tertera pada syarat dan ketentuan yang harus dibaca dan disetujui sebelum calon penumpang membeli tiket kereta.

Baca juga: Tiket Kereta Api Lebaran 2024 Sudah Bisa Dibeli, KAI Terapkan Sistem Antrean

Kenali risiko bahayanya

Colokan listrik di dalam kereta api hanya diperbolehkan untuk mengisi daya ponsel, tablet, dan laptop.

Sebab, colokan listrik di dalam kereta api didesain hanya untuk menghantarkan listrik pada peralatan elektronik yang berdaya listrik kecil.

"Penumpang tidak diperkenankan menggunakan colokan listrik di kereta api untuk peralatan elektronik berdaya besar," ungkapnya.

"Jika penggunaan alat elektronik dengan daya listrik besar lainnya (selain laptop, ponsel, ataupun tablet) secara berlebihan dan bersamaan, dikhawatirkan dapat mengganggu fungsi kelistrikan,” imbuh dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com