Diduga terjadi gelombang pasang matahari yang terjadi di atmosfer Venus yang sangat padat atau tabrakan dengan benda-benda besar di masa lalu.
Baca juga: Bukan Hanya Manusia, Ini 5 Hewan yang Berhasil Pergi ke Luar Angkasa
Sementara Venus perlahan-lahan memutar porosnya setiap 243 hari, atmosfer atasnya berputar mengelilingi planet di bawahnya setiap 4 hari.
Teori mengatakan bahwa, fenomena yang disebut sebagai “superrotasi” ini, ada hubungannya dengan gelombang panas yang disebabkan oleh Matahari.
Hanya saja, para ilmuwan masih belum mengetahui penyebab pastinya.
Baca juga: Apa Perbedaan Rotasi dan Revolusi Bumi? Berikut Penjelasannya
Meskipun Venus lebih dekat ke Matahari dibandingkan Bumi, Venus menyerap lebih sedikit sinar matahari karena atmosfer dan awannya yang tebal.
Sinar matahari ini diserap dan dipancarkan kembali sebagai radiasi infra merah. Di Bumi, radiasi infra merah kembali ke luar angkasa.
Namun di Venus, awan karbon dioksida yang tebal memerangkap radiasi infra merah, sehingga membuat planet ini menjadi sangat panas.
Baca juga: Mengapa Manusia Tidak Merasakan Bumi Berputar? Berikut Penjelasannya
Planet venus dan Bumi memiliki ukuran dan massa yang hampir sama. Itu juga berarti mereka mempunyai kepadatan dan komposisi yang kurang lebih sama.
Namun, dalam hal lain mereka sangat berbeda. Venus memiliki suhu permukaan hampir derajat celsius dan tekanan karbon dioksida di atmosfernya 95 kali lipat dari atmosfer bumi.
Awannya juga terdiri dari asam sulfat dan permukaan planet Venus adalah gurun yang tidak ramah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.