Selama 15 tahun terakhir, Centre for Future Work (CFW) dari Australia Institute telah menghitung jumlah uang lembur yang tidak dibayar.
Lembaga tersebut menyatakan bahwa rata-rata pekerja melakukan 5,4 jam kerja tidak berbayar setiap minggu.
Ekonom sekaligus direktur CFW Jim Stanford mengatakan, apabila dihitung, ada sekitar 100 miliar dollar Australia atau sekitar Rp 1,02 biliun gaji per tahun yang tidak dibayarkan bagi semua pekerja di Australia.
“Masalah lembur yang tidak dibayar bukanlah hal baru. Namun, fenomena ini sekarang muncul dalam bentuk yang baru. Batasan antara pekerjaan dan hidup akan semakin kabur,” kata Stanford, dilansir dari The Guardian.
Menurut dia, fenomena ini terjadi karena adanya perubahan teknologi yang berkembang akhir-akhir ini.
Akhirnya, pekerja akan semakin diminta untuk melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pekerjaan ketika tidak berada di tempat kerja, bahkan di luar jam kerja.
Baca juga: Kalah dari Australia di Piala Asia 2023, Media Asing Soroti Penampilan Agresif Timnas Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.