Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Media Asing soal Debat Kelima Pilpres, Sosok Prabowo Jadi Sorotan

Kompas.com - 05/02/2024, 10:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menggelar debat kelima pemilihan presiden (pilpres) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Minggu (4/20224) malam.

Jalannya debat kelima pilpres diikuti oleh calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan, nomor urut 2 Prabowo Subianto, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Tema debat kelima pilpres adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi.

Dalam debat, Anies sempat menyinggung prinsip penyaluran bansos yang seharusnya difokuskan pada kebutuhan penerima, bukan kepentingan pemberi.

Sementara Prabowo kembali mengungkit soal program makan gratis dan Ganjar menyinggung dilaporkannya pentas Butet Kertaradjasa yang dinilai menyenggol Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Disinggung Ganjar Pranowo Saat Debat, Apa Itu Program Bolpen?

Kata media asing soal debat pilpres kelima

Debat kelima pilpres menjadi perhatian beberapa media asing. Mereka menyoroti gagasan yang disampaikan masing-masing capres mulai dari penyaluran bansos hingga pemenuhan hak perempuan.

Lantas, apa kata mereka?

1. NBC

NBC mengatakan, Prabowo menjadi "bulan-bulanan" Anies dan Ganjar dalam debat kelima pilpres.

Ganjar sempat melemparkan kritik kepada Prabowo soal kebijakan internet gratis.

Ganjar mengkritik Prabowo karena ia menilai bahwa masyarakat menginginkan internet gratis, bukannya makan siang gratis.

Sementara Prabowo menginginkan makan siang gratis sebagai hal yang diutamakan ketimbang internet gratis.

"Mana yang lebih penting, internet gratis atau makanan gratis bagi mereka yang kesulitan, bagi orang miskin? Itulah yang ingin saya katakan," kata Prabowo sebagaimana dikutip oleh NBC.

Di sisi lain, Anies menyinggung tingkat kekerasan terhadap perempuan di bawah pemerintahan saat ini.

Ia menilai tingkat kekerasan terhadap perempuan sangat tinggi mulai dari cat calling hingga kekerasan fisik.

Menurut Anies, semua tindakan yang merendahkan perempuan harus ditindak tegas.

Terkait hal tersebut, Prabowo menjawab, ia akan melakukan lebih banyak hal untuk melindungi perempuan dan mendukung LSM-LSM yang memperjuangkan hak-hak perempuan jika ia terpilih.

Baca juga: Prabowo Sebut Angka Kematian Ibu Melahirkan Indonesia Masuk 10 Tertinggi di Dunia, Bagaimana Datanya?

2. AFP

AFP memberitahukan jalannya debat kelima pilpres dalam berita berjudul Indonesian Elections 2024: High stakes as presidential candidates face off in last TV debate.

Sosok Anies yang tampil dengan setelan jas menjadi perhatian AFP dalam debat kelima pilpres.

Media tersebut mengatakan, Anies mengkritik pembagian bansos yang terjadi jelang pilpres.

Ia menilai pemerintah meningkatkan bantuan sosial sebelum hari pemilihan untuk menarik perhatian para pemilih yang berpenghasilan rendah.

"Bantuan sosial adalah bantuan untuk mereka yang menerimanya, bukan untuk mereka yang memberikannya," imbuh Anies.

Tak sampai di situ, AFP juga menyoroti peluang munculnya dinasti politik yang dilakukan oleh Jokowi setelah putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo.

"Jokowi banyak dikritik karena mencoba menciptakan sebuah dinasti politik di sebuah negara yang telah lama dikenal dengan politik nepotismenya," tulis AFP.

Baca juga: Solusi Anies dan Ganjar atas Praktik Pinjol untuk Bayar UKT di Kampus

3. Channel News Asia (CNA)

Media asal Singapura, CNA, tak mau ketinggalan memberitakan debat kelima pilpres.

Media tersebut menyoroti gagasan Prabowo yang menginginkan peningkatan kehidupan masyarakat Indonesia dengan cara memberikan makanan bergizi kepada semua anak, termasuk kepada para ibu yang sedang mengandung.

"Hal ini akan terus dilakukan hingga anak-anak menjadi dewasa. Ini akan mencegah angka kematian ibu, ini akan mencegah gizi buruk, stunting, dan kemiskinan ekstrem," kata Prabowo sebagaimana dikutip oleh CNA.

Di sisi lain, CNA juga memberi perhatian kepada Ganjar yang ingin menciptakan pendidikan inklusif yang akan menghasilkan tenaga kerja yang terampil.

"Kami juga akan memikirkan guru, dosen dan perempuan serta penyandang disabilitas, agar mereka tidak didiskriminasi dan dapat bekerja," tutur Ganjar.

Ia juga memastikan akan ada ada satu fasilitas kesehatan di setiap desa dengan satu tenaga kesehatan bila dirinya terpilih menjadi presiden.

Baca juga: Sindir Politisasi Bansos, Anies: Bukan Memberikan Bansos untuk Kepentingan yang Memberi

4. Straits Times

Media asal Singapura lainnya, Straits Times, memberitakan bahwa Prabowo menjadi sasaran kritik Ganjar.

Hal tersebut berkaitan dengan pernyataan Prabowo yang menilai orang yang ingin internet gratis daripada makan siang gratis bukanlah sosok yang cerdas.

Straits Times menyebutkan, Prabowo adalah sosok capres dengan elektabilitas tertinggi jelang pilpres pada 14 Februari 2024.

Sementara Anies dan Ganjar saling berebut suara untuk bisa masuk ke putaran kedua pilpres.

"Hampir 205 juta orang berhak memberikan suara mereka pada pemilu 14 Februari yang akan menentukan penerus Presiden Joko Widodo yang sudah menjabat selama dua periode, yang dilarang mencalonkan diri lagi untuk memimpin negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia." tulis Straits Times.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com